Leveling Up UMKM Pempek Bu Lela lewat Inovasi Produk Berbahan Dasar Udang dengan Konsep Zero Waste Technology

Reporter: M Iqbal |

Editor: M Iqbal |

Senin , 21 Oct 2024 - 11:47

Tim Inovokasi Prodi Teknologi Pangan Jurusan Rekayasa Teknologi dan Bisnis Pertanian, Polsri yang diketuai Ira Gusti Riani melakukan pengembangan usaha produk perikanan dari limbah udang menjadi produk pangan pada UMKM Pempek Udang Bu Lela. --tim inovokasi polsri for koranpalpres.com

BANYUASIN, KORANPALPRES.COM - Desa Sungsang, Kecamatan Banyuasin II merupakan salah satu desa yang terkenal dengan hasil tangkapan sungai berupa udang.

Desa Sungsang juga dikenal sebagai desa yang paling banyak potensi hasil perikanan di Kabupaten Banyuasin.

Penduduk Desa Sungsang sebagian besar memiliki usaha atau bermata pencaharian di bidang pengolahan perikanan seperti pengolahan pempek dengan bahan dasar udang.

Sehingga tidak salah bila orang luar mengenal Desa Sungsang sebagai desa yang terkenal dengan produk pempek udang.

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Pempek Udang Bu Lela misalnya.

UMKM Pempek Udang Bu Lela merupakan salah satu unit usaha mikro menengah yang bergerak di bidang pengolahan pempek berbahan dasar udang.

Sebagaimana diketahui bahwa Udang merupakan salah satu sumber protein yang menyediakan kurang lebih 2/3 kebutuhan protein hewani manusia.

Proses pengolahan udang menyisakan hasil samping berupa kepala dan kulit mencapai 40-50% dari berat udang utuh tergantung jenisnya.

Limbah kulit udang merupakan limbah yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi para penduduk Desa Sungsang.

Dikarenakan sebagian besar penduduk memiliki mata pencaharian sebagai nelayan dan penjual pempek berbahan udang, maka limbah yang dihasilkan pun sangat banyak.

leveling up umkm pempek bu lela lewat inovasi produk berbahan dasar udang dengan konsep zero waste technology                            banyuasin, koranpalpres.com - desa sungsang, kecamatan banyuasin ii merupakan salah satu desa yang terkenal dengan hasil tangkapan sungai berupa udang. 
desa sungsang juga dikenal sebagai desa yang paling banyak potensi hasil perikanan di kabupaten banyuasin. 
penduduk desa sungsang sebagian besar memiliki usaha atau bermata pencaharian di bidang pengolahan perikanan seperti pengolahan pempek dengan bahan dasar udang. 
sehingga tidak salah bila orang luar mengenal desa sungsang sebagai desa yang terkenal dengan produk pempek udang. 
baca juga:mantap! jenderal bintang 2 kodam ii sriwijaya berikan motivasi ke peserta diksarlin polsri
baca juga:puluhan mahasiswa polsri ikuti wardah personal expert class, belajar make up sesuai kulit wajah
usaha mikro kecil dan menengah (umkm) pempek udang bu lela misalnya.
umkm pempek udang bu lela merupakan salah satu unit usaha mikro menengah yang bergerak di bidang pengolahan pempek berbahan dasar udang.
sebagaimana diketahui bahwa udang merupakan salah satu sumber protein yang menyediakan kurang lebih 2/3 kebutuhan protein hewani manusia. 
proses pengolahan udang menyisakan hasil samping berupa kepala dan kulit mencapai 40-50% dari berat udang utuh tergantung jenisnya. 
baca juga:perusahaan tambak udang di maluku berhasil efisiensi rp123 juta lebih per hari berkat listrik pln
baca juga:kuah kaldu gurih, yuk bikin resep steam tofu udang, nikmatnya makan diwaktu hujan
limbah kulit udang merupakan limbah yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi para penduduk desa sungsang. 
dikarenakan sebagian besar penduduk memiliki mata pencaharian sebagai nelayan dan penjual pempek berbahan udang, maka limbah yang dihasilkan pun sangat banyak. 
hingga saat ini limbah udang yang berupa kulit dan kepala udang hanya dibuang. 
hasil samping atau by product pengolahan udang sama sekali belum termanfaatkan. 
baca juga:4 resep udang andalah resto, bikin serumah ketagihan, mudah dipraktikkan!
baca juga:resep udang goreng telur asin ala resto, bikin makan siangmu menjadi spesial
ternyata jika ditangani dengan tepat by product yang berupa kulit dan kepala udang ini dapat dimanfaatkan kembali menjadi produk pangan.

tim inovokasi program studi (prodi) teknologi pangan jurusan rekayasa teknologi dan bisnis pertanian, politeknik negeri sriwijaya (polsri) yang diketuai oleh ira gusti riani, s.p., m.si melakukan pengembangan usaha produk perikanan dari limbah udang menjadi produk pangan berupa abon dan kaldu sebagai penyedap alami pada masakan. 
dengan penerapan teknologi pengolahan dan pengemasan abon dan kaldu dapat memiliki umur simpan yang panjang. 
diharapkan produk memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan dapat menambah pendapatan mitra dari produk tersebut. 
baca juga:ada udang selingkuh di lembah baliem provinsi papua pegunungan, santapan lezat untuk sahur dan berbuka puasa
baca juga:resep lumpia udang kulit tahu ala restaurant dimsum, bisa buat stok freezer, wajib kamu coba!
dengan memanfaatkan semua limbah dari usaha yang dilakukan menjadi produk yang bernilai jual akan meminimalisir pencemaran lingkungan. 
hasil samping udang yang dianggap sebagai limbah dan tidak bisa dimanfaatkan lagi.
hal tersebut didukung oleh bu nurlela selaku pemilik umkm pempek bu lela. 
“produk hasil kegiatan ini merupakan solusi dari permasalahan yang timbul pada usaha pempek saya yang kerap kali menghasilkan limbah kulit udang yang belum dimanfaatkan,” tutur nurlela.
baca juga:yuk bikin resep pangsit udang, rasanya nikmat cocok jadi menu buka puasa
baca juga:sajian udang garo rica pedas, ide resep lauk menu sahur malam ini
adanya kolaborasi tim inovokasi polsri ini diharapkan dapat menjawab permasalahan sekaligus memperbaiki sistem umkm bu lela dan berinovasi teknologi.
atau tepatnya berupa inovasi produk berbahan dasar udang dengan konsep zero waste technology. 
zero waste technology adalah teknologi yang digunakan untuk mengelola sampah dengan konsep zero waste, yaitu konsep pengelolaan sampah yang bertujuan meminimalkan atau bahkan menghilangkan sampah yang tidak perlu.
umkm bu lela berperan sebagai pihak mitra penyedia sarana dan prasarana dan mahasiswa yang turut berperan sebagai pendamping dan bisa juga sebagai fasilitator.