Kementan Target Cetak 125 Ribu Ha Sawah Baru di OKI untuk Dukung Swasembada Pangan di Era Prabowo

Reporter: Dian Cahyani Fitri |

Editor: Dian Cahyani Fitri |

Kamis , 24 Oct 2024 - 23:35

Kementan berupaya memperkuat ketahanan pangan nasional --

kementan target cetak 125 ribu ha sawah baru di oki untuk dukung swasembada pangan di era prabowo                            kayuagung, koranpalpres.com – kabupaten ogan komering ilir (oki), salah satu wilayah terluas di sumatera selatan dengan 18 kecamatan yang membentang, kini menjadi fokus utama kementerian pertanian (kementan) republik indonesia dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional.
sebagai bagian dari visi besar swasembada pangan yang diusung oleh presiden prabowo subianto, pemerintah menargetkan pencetakan sawah baru seluas 125.625 hektare di oki.
rencana ambisius ini tidak terlepas dari target nasional kementan yang ingin mencetak satu juta hektare sawah baru pada 2025.
langkah awal ini akan menjadi pondasi kuat bagi pemerintahan prabowo subianto dan wakil presiden gibran rakabuming raka dalam mendorong indonesia menuju kedaulatan pangan.
baca juga: sasaran unggulan kasad ketahanan pangan tmmd ke-122 kodim lahat sentuh 45 persen, ini pesan koordinator 
baca juga:ketahanan pangan budidaya ikan nila tmmd ke 122 kodim lahat bergulir, ini buktinya
menurut husnain, msc phd, salah satu pakar pertanian yang hadir dalam rapat koordinasi program cetak sawah di kantor bupati oki, potensi lahan di sumatera selatan mencapai 409.997 hektare, dengan oki sebagai wilayah prioritas.
“oki memiliki potensi cetak sawah terbesar, disusul banyuasin dengan 65.754 hektare, serta muba, ogan ilir, dan oku timur,” jelasnya.
program swasembada pangan, yang masuk dalam agenda strategis pemerintahan prabowo-gibran, ditargetkan tercapai pada 2027.
untuk itu, kementan telah merancang dua strategi utama, yakni intensifikasi pertanian melalui pompanisasi dan perbaikan irigasi, serta ekstensifikasi dengan pencetakan sawah baru.
baca juga:kuatkan daya ketahanan pangan! ini manfaat lain pengembangan kawasan sawah rawa pasang surut tanah mineral
baca juga:tingkatkan ketahanan pangan, ini langkah dilakukan babinsa koramil payung
"di tahun 2025, kami akan mulai dengan mencetak 1 juta hektare sawah, meningkatkan oplah sebesar 1 juta hektare, memperbaiki irigasi, menyinkronkan waduk, dan mengurangi impor pangan, dengan harapan produksi nasional meningkat hingga 2,5 juta ton," ujar husnain.
tidak hanya berfokus pada lahan luas yang minim penduduk, program ini juga menyasar petani kecil melalui pendekatan pola rakyat, yang diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani lokal.
penjabat (pj) bupati oki, ir asmar wijaya msi, optimis bahwa pencetakan sawah baru akan menjadi langkah krusial dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
"program ini bukan hanya memperluas lahan pertanian, tetapi juga berpotensi meningkatkan indeks panen dari satu kali setahun menjadi dua hingga tiga kali panen," ungkapnya.
baca juga:hadir dalam rapat di dinas ketahanan pangan, danrem gatam tegaskan dukungan terhadap program satu ini
baca juga:jaga ketahanan pangan dari krisis, pemerintah wajib berkolaborasi dengan mahasiswa, berikut buktinya
ia menambahkan bahwa keberlanjutan program pemerintah sebelumnya hingga pemerintahan baru ini menjadi berkah tersendiri bagi kabupaten oki.
“kita patut bersyukur, karena kesinambungan ini memberi manfaat besar bagi sektor pertanian lokal," kata asmar.
lebih jauh, asmar menyoroti pengalaman panjang menteri pertanian andi amran sulaiman, yang kembali memimpin kementan di bawah pemerintahan baru.
"menteri amran adalah figur berpengalaman yang telah membawa perubahan besar di sektor pertanian. kami optimis, oki akan mengalami banyak kemajuan dalam hal optimalisasi lahan dan mekanisasi pertanian," tutupnya dengan nada optimis.
baca juga:2 titik pju dan ketahanan pangan, jadi fokus monev desa sukanegara lahat, ini pesan kades
baca juga:wow! buka 16 hektar lahar, kodim bute berkomitmen dukung program ketahanan pangan nasional
dengan langkah besar ini, oki siap mendukung visi swasembada pangan nasional dan menjadi pilar penting dalam menjaga ketahanan pangan indonesia di masa depan.