9 Negara yang Ternyata Serius Mempelajari Bahasa Indonesia
Universitas di Jepang yang mengajarkan Bahasa Indonesia.-japanedu-
Di samping belajar bahasa Indonesia, masih terdapat cukup banyak penduduk Suriname yang masih cukup fasih untuk berbicara dengan bahasa daerah, salah satunya bahasa Jawa.
Kendati demikian, bahasa Jawa di Suriname tidak benar-benar sama dengan bahasa Jawa yang dipakai di Indonesia. Bisa jadi ini karena bahasa Jawa Suriname juga dipengaruhi oleh bahasa setempat yang digunakan.
BACA JUGA:Bahasa Indonesia Menjadi Bahasa Ke-10 Yang Diakui Sebagai Bahasa Resmi Konferensi Umum UNESCO
BACA JUGA:Bahasa Indonesia Sudah Resmi di Unesco, Belum Jadi Bahasa Resmi PBB. Apa Saja 6 Bahasa Resmi di PBB?
8. Vietnam
Hanoi University dan Pusat Promosi Indonesia di Hanoi adalah kampus dan lembaga yang memberikan pengajaran bahasa Indonesia kepada warga negaranya.
Bahasa Indonesia di Vietnam juga telah diajarkan pada program Oriental Studies di University of Social Sciences and Humanities, Vietnam National University (USSH VNU), Hanoi.
Pengenalan bahasa Indonesia di Vietnam didukung langsung oleh tenaga pengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), KBRI Hanoi yang bekerja sama dengan Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK), serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
9. Belanda
BACA JUGA:Keren! Bahasa Indonesia Resmi Jadi Bahasa Resmi di Sidang Umum Unesco
BACA JUGA:Beberapa Kata Bahasa Besemah Ini Sering Terdengar Sehari-hari
Belanda yang pernah menjajah Indonesia di masa lalu, kini membantu dalam menginternasionalisasi bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia diajarkan di beberapa kampus di Belanda. Di samping itu, Pendidikan Bahasa Indonesia juga dilaksanakan di lembaga kursus atau lembaga pendidikan informal, seperti Volksuniversiteit.
Di sana juga terdapat sekolah khusus di Amsterdam yang ditujukan untuk mempelajari budaya dan bahasa Jawa bernama Vijfhart Oracle & Java Opleidingen Turnhout.
Minat global terhadap bahasa Indonesia masih terus berkembang karena didorong oleh berbagai faktor seperti hubungan ekonomi, diplomatik, dan budaya. Khususnya sekarang sepertinya karena naturalisasi pemain timnas sepakbola Indonesia.