https://palpres.bacakoran.co/

Lahat Mayoritas Petani Kopi Dan Jenis Ini Yang Biasa Ditanam

Perwakilan Disbun Lahat dan Kecamatan Suka Merindu berfoto bersama, Jumat 17 November 2023-Foto:Bernat Albar/-palpres

BACA JUGA:Hadiri Pertemuan Tahunan BI, Sekda Supriono Paparkan Pertumbuhan Ekonomi Sumsel Tertinggi di Sumatera

Ia menghimbau, sedangkan persoalan pengemasan dan penyimpanan produk, biji kopi hasil sortasi dikemas dalam karung dengan beras bersih 60 kg/kemasan, setiap karung diberi label yang menunjukkan nama produk, jenis mutu dan identitas produsen dengan menggunakan cat dengan pelarut non minyak.

"Biji kopi disimpan didalam ruangan yang cukup bersih, dengan kelembaban udara tidak lebih dari 75 persen, ventilasi udara cukup, dan tidak bercampur dengan produk pertanian lainnya beraroma keras," papar Vivi Anggraeni.

Ia menuturkan, untuk tumpukan maksimum mencapai 6 karung, dan disangga dengan palet dari papan kayu setinggi 8-10 centimeter (cm), jarak dari dinding 15-20 cm, dan jarak tumpukan karung dari plafon kisaran 100 cm.

"Untuk teknik penjemuran kopi sendiri dapat dilakukan diatas para-para atau pantai jemur, pada cuaca cerah diperkirakan waktu 2-3 Minggu hingga 12 persen, pembalikan biji dilakukan setiap 1-2 jam. Lalu tebal kopi yang dijemur antara 5-8 cm dan alat penjemur sebaiknya dilengkapi dengan penutup plastik," ulasnya.

BACA JUGA:Jalin Kedekatan TNI dengan Rakyat, Yonarmed 15/Cailendra Ikuti Turnamen Sepakbola Bupati Cup OKU Timur

Dia menambahkan, untuk jenis Arabika sendiri ukurannya lebih kecil dan bundar, dengan rasa yang kuat dan pahit, terkadang memiliki aroma seperti gandum, biasanya kopi ini tumbuh pada ketinggian 700-1.700 Mdpl dan pertumbuhannya kisaran 4,5 meter hingga 6,5 meter.

"Sedangkan robusta cenderung mempunyai ukuran lebih besar bentuk oval, rasanya memiliki variasi beragam bisa lembut, manis, tajam dan juga kuat. Tumbuhnya pada ketinggian 700 Mdpl dan batangnya kisaran 2,5 - 4,5 meter," papar dirinya seraya menuturkan, ada 3 pola tanam yang dipakai diantaranya, tanam rakyat, perkebunan besar dan tumpang sari.

Disamping itu, sambung dia, yang perlu pekebun waspadai terhadap hama, yang kerap kali menyerang tumbuhan kopi untuk diperhatikan seksama.

"Adalah Nematoda parasit dengan nama latin Pratylenchus coffeae dan Radopholus Similis, atau dikenal penggerek buah kopi (PBKo) dan penyakit karat daun atau disebut Hemileia Vastatrix," terangnya.

BACA JUGA:Silaturahmi Dengan Media, Ini Kapolda Sampaikan Dalam Pertemuan di Cafe and Resto Kang Tau

Nah, untuk pengendaliannya sendiri penggunaan bahan tanam tahan terhadap Nematoda parasit, dengan jenis klon kopi robusta BP 308 untuk batang bawah.

"Yakni, penggunaan agensia biologis dengan jamur trichoderma untuk jamur akar putih (JAP), jamur beauveria untuk PBKo serta penggunaan atraktan dan senyawa perangkap hypotan," ulas dirinya. *

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan