Seminar Sehari Bahas Kesultanan Palembang, Lengkapi Muswil MGMP Sejarah Sumsel Ganti Ketua

Reporter: Kurniawan |

Editor: M Iqbal |

Senin , 28 Oct 2024 - 13:34

Sultan Palembang Darussalam SMB IV Jayo Wikramo RM Fauwaz Diradja, Plh Kepala Museum Negeri Sumsel Amarullah berfoto bersama pengurus MGMP Sejarah Provinsi Sumsel dan narasumber Seminar Sehari.--mgmp sejarah provinsi sumsel for koranpalpres.com

seminar sehari bahas kesultanan palembang, lengkapi muswil mgmp sejarah sumsel ganti ketua                            palembang, koranpalpres.com – seminar sehari sejarah bertemakan tentang kesultanan palembang darussalam melengkapi rangkaian musyawarah wilayah (muswil) organisasi musyawarah guru mata pelajaran (mgmp) sejarah provinsi sumatera selatan (sumsel) tahun 2024.
seminar sehari membahas sistem pemerintahan keresidenan palembang dan islamisasi kesultanan ini menghadirkan 2 narasumber berkompeten di bidang sejarah.
kedua narasumber itu yakni dosen universitas sriwijaya (unsri) dr hudaidah mpd dan dosen uin raden fatah kemas ar panji msi.
seminar sehari dan muswil mgmp sejarah provinsi sumsel berlangsung di ballroom penerbit erlangga, jalan demang lebar daun, palembang, sabtu, 26 oktober 2024.
baca juga:kembangkan destinasi wisata berbasis sejarah dan budaya, pj walikota palembang resmikan lawang borotan
baca juga:penelusuran jejak sejarah unsri berlanjut, kopzips ziarahi makam dekan fakultas hukum dari masa ke masa
ketua mgmp sejarah provinsi sumsel, merry hamraeny spd mm menerangkan, seminar sehari ini merupakan rangkaian dari muswil mgmp sejarah provinsi sumsel.
"kita ingin membuat muswil mgmp sejarah provinsi sumsel ini tidak sepi, sehingga kita menggelar seminar yang sangat bermanfaat ini untuk seluruh perwakilan muswil mgmp sejarah provinsi sumsel," ujarnya.
dalam kegiatan ini dihadiri 100 orang peserta yang merupakan perwakilan dari 14 kabupaten/kota di sumsel.
“dari 17 kabupaten/kota, hanya 3 daerah yang tidak hadir yakni musi rawas utara (muratara), pagaralam dan lahat,” tutur merry.
baca juga:telusuri jejak sejarah universitas negeri terbesar di sumsel, kopzips ziarahi makam rektor dari masa ke masa
baca juga:7 lokasi wisata sejarah di indonesia yang wajib dikunjungi, pernahkah kamu ke sana?
dia mengaku pihaknya sengaja memilih seminar sehari ini karena memang kalangan guru yang tergabung dalam mgmp sejarah membutuhkan wawasan dan pengetahuan baru, terutama pemahaman mengenai kesultanan palembang.
ketua mgmp sejarah provinsi sumsel yang baru
sementara itu, berdasar hasil polling yang digelar panitia muswil mgmp sejarah provinsi sumsel terpilih guru sman 17 palembang, eva yenna spd menjadi ketua mgmp sejarah provinsi sumsel periode 2024-2029.
"beliau terpilih dengan suara sekitar 33 dengan menggunakan pemungutan suara melalui google form," bebernya.
baca juga:belajar bersama guru sejarah di museum negeri sumsel, ulas history hingga praktik buat kain jumputan palembang
baca juga:agsi sumsel periode 2024-2029 resmi dilantik, plt kadisdik beber peluang terbuka lebar untuk guru sejarah
untuk pelantikan ketua dan pengurus mgmp sejarah provinsi sumsel periode 2024-2029 sendiri direncanakan pada november 2024 mendatang. 
"untuk tempat dan waktunya masih belum tahu, yang pasti insyaa allah di bulan november 2024," tuturnya.
digunakannya pemungutan suara dengan menggunakan google form lantaran untuk memanfaatkan perkembangan teknologi yang telah berkembang pesat sekarang ini.
"kita berharap ketua mgmp sejarah provinsi sumsel yang baru akan dilantik untuk bisa bisa melanjutkan program yang ada dan melakukan inovasi," tandasnya.
baca juga:resmi jadi penghuni baru rumah limas museum negeri sumsel, pesona lemari tua hibah guru sejarah bikin terpukau
baca juga:gagas perkumpulan guru sejarah se-asia tenggara, agsi siap gelar seminar antar bangsa di brunei darussalam
seminar sehari sejarah
narasumber kemas ar panji, dosen uin raden fatah palembang yang juga peneliti pusat kajian sumatera selatan (puskass) mengemukakan, sejarah perjalanan keresidenan palembang ini termasuk dalam ranah sejarah pemerintahan.
“sejarah perjalanan keresidenan palembang ini sangatlah penting untuk diungkap karena saya merasakan sendiri terjadinya kesalahan penafsiran yang sangat fatal pada generasi muda saat ini,” ulas panji.
jika mengacu dari namanya “keresidenan palembang” adalah cikal bakal pemerintahan kota palembang.
baca juga:para alumni ngebet 'masuk' ruang kelas, bikin guru sejarah sma ypi tunas bangsa palembang gregetan, kenapa ya?
baca juga:bahas implementasi kurikulum merdeka dengan sejarah lokal, agsi sumatera selatan gandeng 2 pakar pendidikan
padahal fakta yang sebenarnya menyatakan bahwa “keresidenan palembang” adalah cikal bakal terbentuknya provinsi sumatera selatan, dan pemerintahan palembang adalah salah satu wilayah bagian dari keresidenan.
palembang yang merupakan ibukota dari keresidenan palembang (provinsi sumatera selatan) sejak dulu hingga saat ini.
sejak dihapuskannya kesultanan palembang darusalam tahun 1825, sistem pemerintahan diganti dengan keresidenan palembang hingga secara resmi dihapuskan pada tahun 1957. 
keresidenan palembang pada masa awal adalah bagian dari provinsi sumatera (1 provinsi), kemudian provinsi sumatera dimekarkan menjadi 3 provinsi yaitu sebagai berikut: 
baca juga:tak disangka! belajar sejarah ternyata bermanfaat bagi kehidupan kekinian, begini kata presiden agsi
baca juga:rombongan kesultanan perak malaysia temui smb iv di istana adat kesultanan palembang darussalam, bahas apa ya?
1. provinsi sumatera utara (terdiri dari keresidenan aceh, sumatera timur [medan], dan tapanuli), 
2. provinsi sumatera tengah (keresidenan sumatera barat [bukit tinggi], riau, dan jambi), 
3. provinsi sumatera selatan (keresidenan palembang, bengkulu, lampung, dan bangka-belitung).
pasca pemekaran provinsi sumatera menjadi 3 provinsi, provinsi sumatera selatan terjadi beberapa kali pemekaran wilayah dan peningkatan status menjadi 4 provinsi baru, yaitu: 
baca juga:bukan sekedar penutup kepala! fakta dan filosofi tanjak, sudah eksis sejak masa kesultanan palembang
baca juga:6 fakta sekanak lambidaro, keindahan di tengah kota palembang, yang jadi kampung bangsawan di era kesultanan
1. provinsi sumatera selatan (palembang),
2. provinsi lampung (tanjung karang), 
3. provinsi bengkulu, 
4. provinsi bangka belitung (pangkal pinang). 
baca juga:kian megah! pasar tradisional terbesar di pinggir sungai musi ini sudah ada sejak masa kesultanan, bisa tebak?
baca juga:super mewah! inilah 5 motif kain songket palembang yang hanya di pakai oleh para bangsawan masa kesultanan
“selanjutnya, jabatan residen palembang berganti statusnya menjadi gubernur sumatera selatan,” tukas panji.
berikutnya, narasumber ketua jurusan pips fkip unsri hudaidah menyampaikan narasumber dengan topik perkembangan islam di kesultanan palembang darussalam.
di awal pemaparan, dia menyampaikan kota palembang merupakan kota sejarah memiliki khasanah budaya yang sangat tinggi.
sebagai pusat kerajaan sriwijaya mencapai puncak kejayaan pada abad ke 7-13 masehi (periode pertama).  
baca juga:kunjungi makam pendiri kesultanan palembang, bacalon fitrianti-nandriani janji lestarikan wisata religi
baca juga:ga ada di belahan dunia manapun! 7 makanan khas palembang paling legendaris, sudah aja sejak masa kesultanan
lalu pada abad ke 18-19 m mencapai kejayaan (periode kedua) menjadi pusat kesultanan palembang darussalam, dengan khasanah peradaban islam.
dia menjelaskan, jaringan perdagangan dan masuknya islam di palembang yakni sriwijaya, zabaj, bandar dagang (7-12 m), geografer arab - jarak zabaj - komoditi dagang - hub zabaj dengan arab.
kemudian majapahit, demak, mataram, palembang lama dan palembang darusalam
transmisi islam di kesultanan palembang darussalam
baca juga:tak hanya songket! inilah 5 jenis kain asli palembang, sudah ada sejak masa kesultanan, harganya bikin melongo
baca juga:tak hanya songket! inilah 5 jenis kain asli palembang, sudah ada sejak masa kesultanan, harganya bikin melongo
tradisi islam melayu palembang memiliki sifat antara lain keterbukaan, universalisme dan kemerdekaan berpikir.
lebih lanjut hudaidah menjelaskan bagaimana faktor pendorong perkembangan islam di kesultanan palembang darussalam yakni lingkungan geografis, kebutuhan pragmatis, kondisi ekonomi, kondisi politik, keamanan, dukungan penguasa, tradisi ilmiah, dan etos kritis.
perkembangan pengetahuan islam di kesultanan palembang darussalam meliputi ilmu tauhid, fiqih, tasawuf, hukum uu simbur cahaya, hukum adat dan hukum pemerintahan, sastra sejarah dan sejarah asal-usul negeri palembang.
tampak hadir sultan palembang darussalam, smb iv jayo wikramo rm fauwaz diradja, plh kepala uptd museum negeri sumsel amarullah, dan ketua kobar 9 vebri al-lintani.