Wujudkan Lingkungan Bersih, UIN Raden Fatah Resmikan Bank Sampah Suci Berkah
UIN Raden Fatah Palembang meresmikan Bank Sampah Suci Berkah sebagai usaha untuk menciptakan kampus hijau dan berkelanjutan--Ist
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan, Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang menyelenggarakan dan meresmikan Bank Sampah Suci Berkah (BSSB).
Acara ini berlangsung di Laboratorium Terpadu Kampus Jakabaring UIN Raden Fatah dan mengusung tema “Langkah Kecil, Dampak Besar: Aksi Pengelolaan Sampah untuk Masa Depan Bumi”, Selasa 29 Oktober 2024.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Rektor UIN Raden Fatah Palembang yang diwakili oleh Wakil Rektor I, Prof. Dr. Muhammad Adil, M.A., yang dihadiri juga oleh Wakil Rektor III, Dr. Syahril Jamil, M.Ag.
Dalam sambutannya, Prof. Muhammad Adil menekankan pentingnya menjaga lingkungan yang bersih sebagai langkah menjaga kebersihan jiwa dan pikiran.
BACA JUGA:Kobarkan Semangat Juang, UIN Raden Fatah Gelar Apel Peringatan Hari Santri
“Mulailah dari dalam hati untuk peduli terhadap lingkungan dengan mengelola sampah, agar sampah dapat membawa manfaat bagi kampus kita, UIN Raden Fatah Palembang,” ujar Prof. Muhammad Adil.
Wakil Rektor I juga menyampaikan harapannya agar melalui sosialisasi ini, akan terbentuk kebiasaan positif dalam membuang sampah pada tempatnya.
Atas nama pimpinan, kami sangat mengapresiasi adanya bank sampah ini, serta apresiasi kepada para mahasiswa yang telah menunjukkan kepedulian tinggi untuk menjaga lingkungan, khususnya di UIN Raden Fatah Palembang,” tambahnya.
Ketua Tim EcoGreen Campus UIN Raden Fatah, Dr. Ir. Ledis Heru Saryono P., M.Si, yang juga merupakan Wakil Dekan III, turut memberikan laporan tentang tujuan kegiatan ini untuk menjadikan kampus hijau dan berkelanjutan, antara lain melalui pengelolaan sampah atau limbah.
BACA JUGA:Rektor UIN Raden Fatah Dialog Bareng Menteri Nadiem, Bahas Evaluasi Pola Baru SNPMB 2024
“Bank sampah ini mencakup sampah organik dan anorganik. Untuk sampah organik, kita telah memanfaatkan limbah tersebut dengan eco-enzyme. Kegiatan ini juga merupakan siklus kebermanfaatan sampah, agar tidak ada lagi persoalan terkait sampah sehingga dapat men jadi zero waste," jelasnya.
Dr. Ledis juga menambahkan, dengan mengelola sampah, kita sudah melindungi bumi. Ini adalah langkah kecil, namun dampaknya besar.