Bahasa Indonesia dan Melayu Adalah Bahasa yang Berbeda, Ini Kata Badan Bahasa
Bahasa Indonesia dengan perkembangannya yang pesat sekarang berbeda dengan bahasa Melayu-bahasa-
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Meskipun bahasa Indonesia bisa dikatakan berasal dari bahasa Melayu, namun dalam perkembangannya terkini seperti ditegaskan Badan Bahasa, bahasa Indonesia dan Melayu berbeda.
Seperti dikemukakan Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Drs Imam Budi Utomo MHum, bahasa Indonesia dan bahasa Melayu itu berbeda.
Hal ini disebabkan bahasa Indonesia sudah jauh melampaui bahasa Melayu.
"Sering didengungkan bahwa bahasa Indonesia itu bahasa Melayu. Kita (Badan Bahasa) mengatakan tidak (berbeda) karena bahasa Indonesia sudah jauh melampaui bahasa Melayu," kata Imam Budi, Minggu (27/10/2024).
BACA JUGA:Asyik! Gemini Live Sudah Bisa Ngomong Bahasa Indonesia, Begini Cara Aktifkannya
BACA JUGA: 9 Negara yang Ternyata Serius Mempelajari Bahasa Indonesia
Dari sekian banyak perbedaan itu, ada satu perbedaan yang terlihat jelas dari keduanya. Yakni bahasa Indonesia terus berkembang dan diperkaya oleh bahasa daerah lain. Sebagaimana diketahui, sampai saat ini terdapat 718 bahasa daerah yang dimiliki bangsa Indonesia.
Nah, keseluruhan bahasa daerah tersebut menjadi sumber untuk memperkaya kosakata bahasa Indonesia. Setiap tahunnya, Badan Bahasa punya target bahwa akan ada 500-1000 kosa kata bahasa daerah yang bisa masuk ke dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dari setiap provinsinya.
Ada beberapa tahapan yang hadus dipenuhi agar sebuah kata bisa menjadi lema atau diksi baru dalam KBBI.
Dari jumlah yang kata yang diserahkan pemerintah provinsi, terdapat berbagai tahapan yang harus dilalui sebuah kosa kata.
BACA JUGA:Ini Istilah Kuliner yang Familier dan Padanannya dalam Bahasa Indonesia
BACA JUGA:Tahukah Kamu Arti 10 Istilah dalam Bahasa Inggris Ini?
Hingga akhirnya kata tersebut bisa terdapat di KBBI. Terlebih saat ini KBBI versi terbaru sudah bisa diakses secara gratis dan daring melalui tautan https://kbbi.kemdikbud.go.id/.
"Melalui inventarisasi kosakata kemudian dilanjutkan dengan lokakarya kosakata bahasa daerah dan terakhir sidang komisi bahasa daerah untuk menentukan kosakata mana dari bahasa daerah itu yang masuk ke dalam KBBI," kata dia.