Dinas Ketahanan Pangan Lahat Dukung GPM, Ini Tujuannya

Bupati Lahat, H Cik Ujang SH menyerahkan sembako murah kepada warga, Sabtu 2 Desember 2023-Foto:Bernat Albar/-palpres

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) menyelenggarakan Gerakan Pangan Murah (GMP).

Hal ini bertujuan untuk mempercepat penekanan angka inflasi, mengingat beberapa komoditi yang dijual di tingkat pasar saat ini masih melambung tinggi.

"Inilah tujuan kami (DKP) melaksanakan GMP yang dipusatkan di Lapangan Sepakbola Kelurahan Saribungamas, sehingga beban yang dipikul masyarakat dapat teratasi," sebut Kepala DKP Lahat, Ibni Norris SE MM, Sabtu 2 Desember 2023.

Sembako yang disiapkan diantaranya, beras kemasan 5 kilo dihargai Rp 54.000 minyak kita kemasan 1 kilo dijual Rp 15.000, terigu mila 1 kilo Rp 10.000.

BACA JUGA:Family Gathering Hari Ketiga Palembang Ekspres ke Lampung: Mengejar Lumba-lumba dan Mengemudikan Jukung

Pihaknya juga menjual harga paketan, beras + minyak sebesar Rp 67.000, beras + minyak + terigu cukup membayar Rp 77.000. 

"Untuk pembelian kupon, langsung melalui mobil transaksi keliling Bank Sumsel Babel, jika menggunakan QRIS bisa dapat potong Rp 5 ribu," ungkapnya.

Pihaknya, sambung dirinya, bekerja sama dengan Bulog Lahat, Bank Sumsel Babel, dan juga Kantor Pos.

Sebagai bentuk percepatan penanggulangan inflasi ditengah-tengah masyarakat. Terutama sekali pada sektor pangan yang memang rentan akan kenaikan.

BACA JUGA:Bedah dan Diseminasi Buku Mitos vs Fakta Sawit di Universitas Sriwijaya

"Pangan adalah kebutuhan pokok, karena itu pemerintah daerah bertindak cepat menanggapi kondisi ini," sampainya.

Sementara itu, Bupati Lahat, H Cik Ujang SH menyebutkan, kegiatan GPM ini momennya sangat tepat untuk membantu masyarakat, mengingat saat ini kondisi perekonomian sedang tidak stabil akibat inflasi global.

Sehingga buat harga kebutuhan pokok masyarakat, alami kenaikan.

"Kegiatan GPM ini harus sering digelar, agar warga tidak kesulitan membeli sembako murah. Apalagi di daerah ex transmigrasi. Memang di sini sawit dan karet berlimpah tapi sawah tidak ada," ujar dia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan