Dikabarkan Ada Erupsi Siang Tadi, Inilah Catatan Letusan Gunung Dempo Sejak Abad Lalu
Tampilan layar erupsi Gunung Dempo dari PVMBG-kemen esdm-
Namun, sayangnya untuk tanggal dan bulan kapan pastinya Gunung Dempo meletus masih belum bisa dipastikan.
Pada tahun 1839 Gunung Dempo, Pagaralam juga pernah meletus dan dari sisa-sisa cerita orang tua dulu masyarakat Kota Pagaralam menceritakan, bahwa letusan pada tahun 1839 ini terdengar gemuruh yang sangat keras dan api menyala di puncak gunung.
BACA JUGA:Bendera Merah Putih Raksasa Berkibar di Tugu Rimau Gunung Dempo
BACA JUGA:Wah! Ada Kawasan Tertib Berlalu Lintas di Wisata Gunung Dempo, Ini Tujuan Polres Pagar Alam
Letusan Gunung Dempo pada tahun 1839 atau 21 tahun setelah letusan pertama mengakibatkan kerusakan pada hutan yang lebih parah. Tahun 1853 Selanjutnya masih di tahun 1800-an Gunung Dempo, Pagaralam kembali meletus. Tepatnya pada 1 Januari 1853. Beruntung, letusan yang terjadi pada 1 Januari 1853 itu tidak terlalu berbahaya dan akibatnya juga tidak terlalu besar.
Catatan selanjutnya terjadi pada 18 Mei 1879. Letusan pada saat itu terjadi cukup besar, masyarakat Kota Pagaralam waktu itu mendengar suara gemuruh dari Gunung Dempo selama 10 menit. Warga juga melihat asap hitam mengepul dari puncak Gunung Dempo.
Lalu pada tahun 1881 Gunung Dempo, Pagaralam kembali meletus. Kali ini ada tanggal yang terdata yaitu pada tanggal 16 Februari 1881.
Kemudian tahun 1884 Gunung Dempo, Pagaralam menyemburkan gumpalan asap dari kawahnya diiringi sesekali dentuman yang sangat keras. Masyarakat saat itu sangat cemas akibat letusan yang terjadi pada bulan Juli karena letusan yang terdengar sangat kuat.
BACA JUGA:Cukup Eksplore di Seputaran Gunung Dempo Ini, Liburanmu Pasti Memuaskan
BACA JUGA:Gunung Dempo: Pesona Alam dan Aroma Kopi Robusta di Kota Pagaralam, Sumatera Selatan
Itulah beberapa catatan tentang letusan Gunung Dempo. Letusan yang terjadi setelah itu juga ada datanya sejak awal 1900-an. Sampai letusan terakhir tahun lalu telah lebih dari 21 kali letusan yang variatif dari kecil sampai cukup besar.
Sementara erupsi berupa awan tebal dan hujan abu dalam skala kecil sering terjadi dan bahkan tidak dirasakan warga Pagaralam.
Semoga saja kita selalu dilindungi Allah dan tetap selalu waspada.