Data ini menunjukkan bahwa Indonesia menghadapi banyak masalah dalam pemberantasan korupsi, dan diperlukan tindakan yang lebih kuat untuk menanggulanginya. 

Selain itu, Indonesia Corruption Watch (ICW) mencatat kerugian negara dari kasus korupsi selama masa pemerintahan Joko Widodo mencapai Rp 290 triliun dari 2014 hingga 2023, dengan kerugian tertinggi terjadi pada tahun 2021 sebesar Rp 62,9 triliun. 

Dalam pandangan saya, membangun SDM berkualitas di kalangan generasi muda tidak hanya melibatkan pendidikan formal, tetapi juga pendidikan karakter. 

Pendidikan yang baik harus mampu membentuk moral dan etika yang kuat, sehingga generasi muda tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki integritas yang tinggi. 

 

Dengan demikian, mereka akan lebih siap menghadapi tantangan dan tekanan yang mungkin muncul dalam lingkungan kerja, terutama di sektor publik yang rentan terhadap praktik korupsi.

Selain itu, peran teknologi dalam membangun SDM yang berkualitas juga tidak bisa diabaikan. 

Di era digital saat ini, akses informasi yang cepat dan mudah memungkinkan generasi muda untuk belajar dari berbagai sumber. 

Hal ini dapat menjadi modal berharga untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan. 

 

Dengan pemahaman yang baik tentang isu-isu ini, generasi muda berpotensi untuk menjadi agen perubahan yang efektif.

Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan korupsi, berbagai inisiatif telah dilakukan untuk memberantas praktik ini. 

Misalnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah meluncurkan program-program edukasi dan sosialisasi tentang anti-korupsi di sekolah-sekolah dan universitas. 

Program ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai anti-korupsi sejak dini kepada generasi muda.