Selain itu, beberapa organisasi non-pemerintah juga aktif dalam memberikan pelatihan dan workshop tentang kepemimpinan yang bersih dan berintegritas.

Untuk mewujudkan generasi muda sebagai pemimpin masa depan yang mampu memberantas korupsi, beberapa langkah strategis perlu diambil. 

Pertama, pendidikan karakter harus menjadi bagian integral dari kurikulum di semua jenjang pendidikan. 

Ini termasuk pengajaran tentang etika, integritas, dan tanggung jawab sosial. 

 

Sekolah dan universitas harus berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan organisasi masyarakat sipil, untuk mengembangkan program-program yang mendukung pembentukan karakter siswa. 

Selanjutnya, penting untuk memberikan akses kepada generasi muda terhadap informasi yang relevan tentang kebijakan publik dan isu-isu korupsi. 

Dalam hal ini, penggunaan teknologi informasi dapat dimaksimalkan. 

Media sosial dan platform digital lainnya dapat menjadi sarana untuk menyebarluaskan informasi dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya transparansi dalam pemerintahan. 

 

Selain itu, program magang di lembaga pemerintah atau organisasi non-pemerintah yang fokus pada pemberantasan korupsi juga dapat memberikan pengalaman praktis yang berharga bagi generasi muda.  

Pemerintah perlu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi generasi muda untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan. 

Ini bisa dilakukan dengan memberikan ruang bagi suara mereka dalam forum-forum publik dan melibatkan mereka dalam perumusan kebijakan. 

Dengan cara ini, generasi muda tidak hanya menjadi objek perubahan, tetapi juga subjek yang aktif dalam menciptakan perubahan itu sendiri.