Blak-Blakan Mahasiswa Universitas Andalas Sebut Peran Pendidikan Antikorupsi Cegah Korupsi Sejak Dini
Artikel berjudul Peran Pendidikan Antikorupsi dalam Mencegah Korupsi Sejak Dini ditulis oleh Rangga Hardiansyah Putra, Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat.--freepik
BACA JUGA:Fenomena Korupsi dan Gratifikasi Masih Melekat di Pemerintahan, Ini Kata Wabup OKU Timur
Kegiatan ekstrakurikuler, seperti OSIS, organisasi kepemudaan, dan program komunitas, dapat menjadi wadah untuk memperkenalkan nilai-nilai antikorupsi.
Melalui kegiatan ini, siswa dapat belajar tentang kepemimpinan yang baik, tanggung jawab sosial, dan pentingnya integritas.
Hal ini juga dapat memperkuat kerjasama antar siswa serta membangun solidaritas dalam menolak korupsi.
Di tingkat masyarakat, kampanye kesadaran publik juga dapat menjadi alat yang efektif untuk menumbuhkan budaya antikorupsi.
BACA JUGA:Lakukan Penelitian Berkas Perkara Korupsi Pengadaan Aplikasi Santan, Ini Langkah Kejari Muba
Pemerintah, bersama dengan organisasi non-pemerintah, harus aktif dalam menyelenggarakan program-program yang mengedukasi masyarakat tentang korupsi dan cara-cara untuk melawannya.
Misalnya, pemutaran film tentang dampak korupsi, seminar, dan lokakarya dapat menarik perhatian masyarakat luas.
Dengan demikian, masyarakat akan lebih memahami betapa berbahayanya korupsi dan pentingnya tindakan kolektif untuk menghadapinya.
Pendidikan antikorupsi juga harus melibatkan orang tua.
BACA JUGA:Pencegahan Korupsi, Ini Dilakukan Satgassus Polri di Pengadilan Agama Kudus
BACA JUGA:Wah! Ada Penitipan Pengelolaan Barang Bukti Korupsi Penjualan Aset Yayasan Batang Hari Sembilan
Mereka adalah pendidik pertama bagi anak-anak dan memiliki pengaruh besar terhadap sikap dan perilaku anak.
Melalui komunikasi yang terbuka, orang tua dapat mendiskusikan isu-isu moral dan etika dengan anak-anak mereka.