Gen Z Wajib Tau! Ini Ajakan Sultan Palembang pada Road Show Peringatan Pertempuran 5 Hari 5 Malam
Sultan Palembang Darussalam SMB IV dan rombongan foto bersama jajaran SMKN 5 Palembang di sela Road Show Pertempuran 5 Hari 5 Malam. --kesultanan palembang darussalam for koranpalpres.com
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jayo Wikramo Raden Muhammad (RM) Fauwaz Diradja mengajak para gen Z untuk memperkuat identitas lokal.
Hal ini disampaikan Sultan Palembang saat membersamai Panitia bersama Peringatan Pertempuran 5 Hari 5 Malam bersama Bakso Granat Mas Aziz dalam road show di hari terakhir, Rabu 11 Desember 2024.
Road show kali ini diselenggarakan di 2 sekolah masing-masing SMA Negeri 9 Palembang dan SMK Negeri 5 Palembang.
Selain Sultan Palembang, di SMKN 5 Palembang hadir juga sejarawan Palembang Kemas Ari Panji, Owner Bakso Granat ‘Mas Aziz’ Abdul Aziz, seniman Palembang Ali Goik, dan kerabat Kesultanan Palembang Levi Budiarty.
BACA JUGA:Ikutan Road Show Peringatan Pertempuran 5 Hari 5 Malam, Sultan Palembang Bikin Geger Para Pelajar
Sultan Palembang Darussalam, SMB IV Jayo Wikramo RM Fauwaz Diradja mengatakan, tujuan road show ini agar siswa sekalian mengenal sejarah Pertempuran 5 Hari 5 Malam yang dinilai merupakan perjuangan heroik masyarakat Sumsel, terutama kota Palembang.
Nama para pahlawan dalam Pertempuran 5 Hari 5 Malam ini sebut SMB IV, kini telah diabadikan menjadi nama jalan-jalan yang ada di Palembang seperti Jalan Kapten A Rivai, dan Jalan dr AK Gani.
“Mereka itu adalah tokoh–tokoh yang ikut dalam mempertahankan Indonesia, mempertahankan kemerdekaan Indonesia di masa lalu dengan berjuang melawan Pemerintahan Kolonial Belanda,” tutur SMB IV.
Dia menambahkan, saat ini hingga masa mendatang menjadi tugas para pelajar yakni mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
BACA JUGA:Bertemu Kobar 9, Pangdam II Sriwijaya Support Peringatan Pertempuran 5 Hari 5 Malam di Palembang
BACA JUGA:Kenang Jasa Para Pahlawan Palembang, Ini Link Mars Perang 5 Hari 5 Malam ciptaan Seniman Ali Goik
Caranya dengan penguatan identitas lokal dan mengupgrade diri supaya bisa melawan serangan-serangan dari luar.
“Bukan dari hal peperangan saja melainkan dari segi ekonomi dan budaya-budaya asing yang masuk,” imbuhnya.