Festival Multietnis Kota Pagaralam untuk Satukan Seluruh Etnis
Pj Sekda Pagaralam menghadiri Festival Multietnis di Pagaralam.-Humas Protokol Pagaralam-
PAGARALAM, KORANPALPRES.COM - Guna menjalin persatuan dan kesatuan seluruh etnis di Kota Pagaralam, Pemkot Gelar Festival Multietnis Kota Pagaralam.
Dibuka dengan pertunjukan seni beladiri Kuntaw dan tari Semban Bidadari atau terkenal juga dengan tari Kebagh, Pj Sekda Pagar Alam Dahnial Nasution meresmikan Festival Multietnis tahun 2024. Penyelenggaraan festival ini diselenggarakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga, di Gedung Balai Kota Pagar Alam, Rabu (11/12/2024) lalu.
Penyelenggaraan Festival Multi Etnis Kota Pagar Alam tahun 2024 dan Lomba Kreativitas Seni Tradisi ini diikuti oleh 15 sanggar seni mewakili suku atau etnis yang ada di Kota Pagar Alam. Masing-masing suku itu adalah suku Besemah, suku Jawa, suku Batak, suku Minang, suku Sunda, dan suku Tionghoa.
"Palah same-same kite jage, kite gali potensi nga lestarikah seni budaye nek ade di Kota Pagar Alam ini, mangke dide lenget nga pacak diwariskah ngai anak cucung kite kele," pesan Pj Sekda Dahnial Nasution saat membuka Festival Multietnis tahun 2024.
BACA JUGA:Kapolres Pagaralam Sebut Situasi Kembali Kondusif Pasca Pilkada Serentak
BACA JUGA:Rapat Pleno KPU Tetapkan Ludi - Bertha Peraih Suara Terbanyak di Pilkada Kota Pagaralam
Pesan Pj Sekda melanjutkan, keberagaman suku, etnis dan budaya merupakan sebuah kekayaan bangsa yang besar, serta menjadi suatu kebanggaan sekaligus menjadi tugas kita bersama untuk menjaga dan melestarikan warisan tersebut sebagai komitmen kepedulian kita terhadap kekayaan bangsa ini.
Pada akhir sambutannya, Pj Sekda Dahnial Nasution berharap melalui Festival Multietnis ini, dapat meningkatkan pemahaman akan kekayaan budaya serta bisa memupuk rasa persaudaraan antar suku etnis dan menjadi sebuah wadah persatuan, pelestarian seni budaya di Kota Pagar Alam.
Kegiaatan ini sekaligus juga menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke Kota Pagar Alam yang tidak hanya memiliki keindahan alamnya tetapi juga memiliki seni budaya yang beragam.
Penyelenggaraan Festival Multi Etnis Kota Pagar Alam tahun 2024 dan Lomba Kreativitas Seni Tradisi ini diikuti oleh 15 sanggar seni mewakili suku atau etnis yang ada di Kota Pagar Alam. Masing-masing suku itu adalah suku Besemah, suku Jawa, suku Batak, suku Minang, suku Sunda, dan suku Tionghoa.
BACA JUGA:Polres Pagaralam Tebar 5000 Bibit Ikan, Dukung 100 Hari Kerja Presiden dan Wapres
BACA JUGA:Polres Pagaralam Kembali Bagikan Makan Siang Gratis, Kali Ini Sambangi SD Negeri 53 Cawang Lama
"Palah same-same kite jage, kite gali potensi nga lestarikah seni budaye nek ade di Kota Pagar Alam ini, mangke dide lenget nga pacak diwariskah ngai anak cucung kite kele," pesan Pj Sekda Dahnial Nasution saat membuka Festival Multietnis tahun 2024.
Penduduk Kota Pagaralam terutama di pusat-pusat kota terhitung sangat majemuk. Banyak warga pendatang dari berbagai suku seperti Jawa, Minang, Batak, Tionghia, India dan suku-suku lain di Sumatera Selatan yang berdomisili di Pagaralam. Namun, sejauh ini tidak ada konflik yang berasal dari perbedaan itu. Karena itu Kota Pagaralam harus mempertahankan zero conflict ini.
Pj Sekda Pagaralam, mengatakan sangat penting peranannya dalam proses pelaksanaan integritas di kalangan masyarakat dari berbagai ras, suku, etnis, adat dan seni budaya.
Dahnial mengatakan, jika Festival ini menjadi wadah strategis dalam menghimpun informasi, komunikasi, konsultasi dan kerjasama antar warga masyarakat, untuk menumbuhkan dan juga memelihara pembauran kebangsaan. Festival juga berperan menjembatani dan mengkomunikasikan antar warga masyarakat, antaretnis, antarras sehingga permasalahan-permasalahan dapat cepat teratasi.
BACA JUGA:Kopi di Pagaralam Mayoritas Jenis Robusta. Ini Jenis Kopi Lain yang Ada di Dunia
BACA JUGA:Dukung Program Prioritas Presiden RI, Polres Pagaralam Bagikan Makanan Bergizi ke Siswa SD
“Kota Pagaralam penduduknya sangat majemuk, mulai dari etnis Minang, Palembang, Jawa, Tionghoa dan bermacam-macam. Alhamdulillah sampai saat ini pembauran masih sangat terjaga, serta pembaurannya sudah sangat luar biasa dan telah menyatu, untuk terus mempertahankan zero conflict,” harapnya.
Dahnial menuturkan, pembinaan pembauran kebangsaan adalah upaya yang dilakukan oleh pemerintah bersama dengan masyarakat untuk menciptakan iklim yang kondusif, yang memungkinkan adanya perubahan sikap.
“Kita tetap mempertahankan kemajemukan masyarakat dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” jelasnya.