Inovatif! Desa Lesung Batu Lahat Olah Sampah Organik Jadi Pakan Ikan dan Ayam, Ini yang Dilakukan
TANYA JAWAB : Ketua FKKD Mulak Ulu sekaligus Kades Lesung Batu, Radius Prawira melakukan tanya jawab reses DPRD Lahat dapil 4-Bernat/koranpalpres.com-
LAHAT, KORANPALPRES.COM - Pada sesi tanya jawab reses Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dapil 4 tahap 1, Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa (FKKD) Mulak Ulu, Radius Prawira menyoroti permasalahan pengelolaan sampah yang ada diseputaran kecamatan.
"Untuk sampah Lesung Batu telah menyiapkan areal tempat pembuangan sementara (TPS)," ungkapnya, Selasa 16 Desember 2024.
Sebab, sambung dia, pihaknya didalam mengelola sampah dipilah baik itu organik maupun anorganik, sehingga nantinya dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomis.
"Alhamdulillah, pihaknya telah membuat pakan buat Ikan Lele dan ayam yang semuanya bersumber dari sisa-sisa makanan," papar Kepala Desa (Kades) Lesung Batu ini.
BACA JUGA:Reses Perdana DPRD Lahat Dapil 4, Masalah ini Jadi Fokus dan Sorotan
BACA JUGA:Balek Dusun! Anggota DPRD Lahat Tampung dan Dengarkan Langsung Suara Rakyat
Selain itu, masih terangnya, pihaknya juga telah melakukan kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), perihal pengangkutan sampah yang tidak bisa terpakai.
"Nah, tentu saja kami menginginkan pengelolaan sampah yang terpadu, dengan bantuan DPRD Lahat dapat mengawalnya sehingga lingkungan sekitar menjadi sehat dan bersih," jelas Radius Prawira.
Percuma kalau sosialisasi mengenai larangan membuang sampah di sembarangan, ataupun di aliran sungai tetapi pengangkutan tidak dijalankan.
"Disinilah diperlukan angkutan sampah agar dapat mengangkut dan juga kita olah sedemikian rupa, sehingga kedepannya produk bernilai ekonomi tersebut dapat menjadi pemasukan bagi masyarakat," pungkas dirinya.
BACA JUGA:Setahun Listrik Tidak Beres, Komisi 2 DPRD Lahat Lakukan RDP dengan PT PLN
BACA JUGA:RESMI! Safri Gantikan Widia Ningsih sebagai Anggota DPRD Lahat 2024-2025, Berikut Penjelasannya
Sementara itu, Anggota reses DPRD Lahat dapil 4, Eva Lili Susanti menerangkan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan DLH terkait pengangkutan sampah.
"Sudah kami komunikasikan agar angkutan dapat membawa sisa makanan dari warga, paling tidak seminggu 2 sampai 3 kali dan akan dikawal," beber dia.