Haramkah Mengucapkan Selamat Natal dalam Islam? Para Ulama Bilang Begini
Haramkah mengucapkan selamat Natal dalam Islam? Para ulama bilang begini.-Pexels.com/George Dolgikh-
Hal ini bertujuan agar umat Islam tidak terjerumus dalam syubhat dan larangan Allah SWT terkait ritual agama lain, seperti Natal.
MUI memberikan enam alasan berdasarkan ayat-ayat Alquran sebagai pijakan keharaman umat Islam mengikuti perayaan Natal bersama, di antaranya:
• Umat Islam diperbolehkan untuk bekerja sama dan bergaul dengan umat-umat agama lain dalam masalah-masalah yang berhubungan dengan masalah keduniaan, berdasarkan: Qs. Al-Hujurat [49]: 13, Qs. Luqman [31]: 15, dan Qs. Muntahanah [60]: 8.
• Umat Islam tidak boleh mencampuradukkan aqidah dan peribadatan agama-nya dengan aqidah dan peribadatan agama lain, berdasarkan: Qs. Al-Kafirun [109]: 1-6 dan Qs. Al-Baqarah [2]: 42.
• Umat Islam harus mengakui kenabian dan kerasulan Isa Al-Masih bin Maryam sebagaimana pengakuan mereka kepada para Nabi dan Rasul yang lain, berdasarkan: Qs. Maryam [19]: 30-32, Qs. Al-Maidah [5]: 75, dan Qs. Al-Baqarah [2]: 285.
• Siapa yang berkeyakinan bahwa Tuhan itu lebih dari satu, Tuhan itu mempunyai anak dan Isa al-Masih itu anaknya, maka orang itu kafir dan musyrik, berdasarkan: Qs. Al-Maidah [5]: 72-73 dan Qs. At-Taubah [9]: 30.
• Allah pada hari kiamat nanti akan menanyakan Isa, apakah dia pada waktu di dunia menyuruh kaumnya, agar mereka mengakui Isa dan ibunya (Maryam) sebagai Tuhan. Isa menjawab “tidak”. Hal itu berdasarkan: Qs. Al-Maidah [5]: 116-118.
• Islam mengajarkan bahwa Allah SWT itu hanya satu, berdasarkan: Qs. Al-Ikhlas [112]: 1-4.
Perselisihan mengenai hukum mengucapkan selamat Natal bagi umat Islam menunjukkan perbedaan pandangan yang mendalam di kalangan ulama.
Sebagian berpendapat bahwa hal itu tidak sesuai dengan ajaran Islam, sementara yang lain melihatnya sebagai bagian dari akhlak yang baik dalam hubungan antar umat beragama, asalkan tidak terlibat dalam ibadah atau perayaan agama lain.