Kerap Macet, Relokasi Pasar Kalangan Kota Agung Lahat Terkendala Lahan, Ini Kata Kades
FOTO BERSAMA : Anggota DPRD Lahat dapil 4 berfoto bersama dengan Kades se Kota Agung-Bernat/koranpalpres.com-
LAHAT, KORANPALPRES.COM - Pasar Kalangan yang berada di Desa Kota Agung, Kecamatan Kota Agung kerap kali menjadi biang kemacetan terlebih lagi pinggir akses jalan utama dipergunakan untuk berjualan, walaupun sudah ada lokasi bagi pedagang hanya saja lahan yang ada tidak mencukupi menampung mereka.
Demikian disampaikan Kepala Desa (Kades) Kota Agung, Mujiyono. Menurutnya, lahan yang ada sekarang ini memang tidak ideal dipergunakan sebagai pasar kalangan.
"Pedagang yang ada ketika jadwalnya hingga memakan akses jalan, mengakibatkan kemacetan yang cukup tinggi," imbaunya, belum lama ini.
Dia menambahkan, ada salah satu penduduk desa bersedia menyiapkan areal untuk pembangunan lokasi pasar baru. Tetapi, sekali lagi bukan hibah melainkan hak guna usaha (HGU).
BACA JUGA:Warga Kecamatan Kota Agung Resah Akibat Ulah Perusahaan, Ini Penyebabnya
"Ini menjadi permasalahan bagi kami karena lokasi yang disiapkan tersedia, status tanahnya HGU bukan dihibahkan jadi sangat riskan," imbau Mujiyono.
Dirinya pada saat dilakukan reses selalu menyampaikan kepada wakil rakyat, agar dapat dibantu sehingga seluruh pedagang dapat di tampung.
"Setiap kali reses tentu saja persoalan yang dilontarkan yakni, permasalahan lahan buat pasar kalangan supaya Anggota DPRD Lahat dapil 4, memperjuangkan aspirasi tersebut," tandas dia.
Terpisah, Anggota DPRD Lahat dapil 4, Nurliyan menerangkan, bahwasanya pihaknya akan menampung aspirasi tersebut, untuk ditindaklanjuti kepada penyampaian laporan reses saat sidang paripurna.
BACA JUGA:Optimalkan Pelayanan Administrasi, Tahun Ini PUPR Lahat Bangun 1 Kantor Camat Kota Agung
BACA JUGA:Kecamatan Penghasil Beras Terbesar, Warga Kota Agung Juga Geluti Budidaya Kopi dan Karet
"Memang pasar kalangan di Kota Agung menjadi atensi kami sehingga mesti dicarikan formulasi tepat, karena yang terjadi selama ini penyebab kemacetan," paparnya.
Dirinya menjelaskan, pedagang yang ada saat ini begitu tumpah rumah, bahkan kendaraan yang melintas cukup kesulitan menjalankannya.