Ada Reservoir Air Tersembunyi di Sudut Kosmos, Cukup untuk Mengisi Triliunan Lautan Bumi
Antariksa tak bertepi yang menyimpan sangat banyak misteri termasuk reservoir air yang jumlahnya triliunan lautan di bumi.-sainsmania-
Sebagian gas ini dapat membentuk bintang baru, sementara sebagian lainnya mungkin terlempar ke luar angkasa. Apa pun itu, pengukuran ini membuka jendela untuk melihat seperti apa kondisi alam semesta saat masih muda.
Quasar, air, dan blok pembangun kehidupan
Mendeteksi uap air di quasar yang begitu jauh memperluas pengetahuan kita tentang bagaimana blok bangunan muncul dalam rentang waktu dan ruang yang luas.
Air sangat penting bagi kehidupan sebagaimana yang kita ketahui, dan keberadaannya miliaran tahun lalu menunjukkan bahwa unsur-unsur yang dibutuhkan untuk kehidupan telah ada sejak lama.
BACA JUGA:Benarkah Jupiter Tidak Punya Permukaan Seperti Bumi?
BACA JUGA: Berapa Umur Sebenarnya Bumi Kita Ini? Ini Perkiraan Para Ilmuwan
Selain itu, air memainkan peran penting dalam membentuk evolusi bintang dan galaksi. Saat awan gas mendingin, air membantu dengan memungkinkan awan tersebut runtuh lebih mudah, yang berujung pada kelahiran bintang.
Dengan menemukannya sejauh ini, para astronom memperoleh petunjuk baru tentang bagaimana galaksi berubah seiring bertambahnya usia dan kematangan alam semesta.
Bagaimana mereka menemukan quasar air
Tim Bradford mulai mengumpulkan data pada tahun 2008 dengan instrumen bernama Z-Spec di Submillimeter Observatory ( CSO ) Institut Teknologi California.
BACA JUGA:Zealandia: Benua Kedelapan di Bumi yang Hilang Telah Ditemukan
BACA JUGA:Ilmuwan Cari Kemungkinan Kehidupan di Luar Bumi, Termasuk di Titan, Bulan Terbesar Saturnus
Teleskop setinggi 33 kaki ini terletak di dekat puncak Mauna Kea di Hawaii. Mereka kemudian mengonfirmasi temuan mereka menggunakan Combined Array for Research in Millimeter-Wave Astronomy ( CARMA ), serangkaian antena parabola radio yang terletak tinggi di Pegunungan Inyo di California Selatan.
Sementara itu, kelompok lain yang dipimpin oleh Dariusz Lis, peneliti senior fisika di Caltech dan wakil direktur Caltech Submillimeter Observatory, menggunakan Interferometer Plateau de Bure di Pegunungan Alpen Prancis.
Pada tahun 2010, tim Lis menemukan petunjuk adanya air dalam quasar ini dengan mendeteksi tanda tunggal, sementara tim Bradford mengungkap beberapa sinyal yang mengungkap sejumlah besar air yang ada.