5 Negara Ini Melarang Perayaan Natal dengan Berbagai Alasan
Perayaan natal di beberapa negara ternyata dilarang.-unesa-
Natal tidak boleh dirayakan secara terbuka di Korea Utara sejak Dinasti Kim mengambil tindakan drastis terhadap kebebasan beragama pada tahun 1948. Jika terbukti merayakannya akan menghadapi risiko dipenjara atau dapat hukuman yang lebih berat.
Bahkan pada tahun 2013, Korea Utara menyerukan perang ke Korea Selatan yang salah satu penyebabnya adalah karena Korea Selatan mendirikan pohon Natal besar di perbatasan kedua negara
Alih-alih merayakan Natal, malam Natal di Korea Utara justru dirayakan sebagai hari ulang tahun Ibu Suci Revolusi, Ibu Kim Jong II.
BACA JUGA:5 Kado Natal Buat Pacarmu yang Berzodiak Leo, Dijamin Suka Banget!
BACA JUGA:7 Ide Bisnis Menyambut Natal dan Tahun Baru, Raih Keuntungan di Momen Spesial!
5. Somalia
Negara Somalia melarang Natal sejak tahun 2013. Saat itu Somalia memproklamasikan sebagai negara muslim sehingga tidak perlu merayakan Natal.
Pada tahun 2015 lalu, mereka pun melarang perayaan malam tahun baru. Sehingga pada waktu ini, kepolisian diminta untuk tetap berjaga.
Natal Tidak Jadi Hari Libur Nasional di 36 Negara Ini
Sudah disampaikan sebelumnya, Natal jadi perayaan hari libur nasional di Indonesia.
Selain negara yang jelas-jelas melarang Natal di atas, ada total 36 negara lain yang tidak menjadikan Natal sebagai hari libur nasional.
Saat natal semua layanan pemerintahan tetap dibuka dan masyarakat tetap pergi bekerja atau sekolah.
BACA JUGA:6 DIY Hiasan Pintu Natal dengan Budget Ramah, Hasilnya Estetik!
BACA JUGA:5 Games Gokil Buat Natal Bareng Keluarga, Dijamin Seru dan Berkesan
Negara yang masuk dalam daftar ini dikutip dari World Population Review adalah: