Kelangkaan Elpiji 3 Kg di Pagaralam Terus Berlanjut, Kapolres Akan Tindak Tegas Jika Ada Agen Pangkalan Nakal
Kapolres tegaskan akan tindak tegas agen dan pengkalan nakal atas kelangkaan gas yang terus terjadi di Pagaralam.-warganet/fb-
PAGARALAM, KORANPALPRES.COM – Kelangkaan gas Elpiji 3 kg di Pagaralam terus berlanjut semakin parah. Semakin hari antrean warga untuk membeli Gas Bersubsidi 3 Kilogram (Kg) di Kota Pagaralam semakin banyak.
Kondisi ini membuat hujan deras yang turun di Kota Pagaralam tidak menyurutkan niat warga demi bisa mendapatkan jatah gas untuk masyarakat miskin tersebut.
Pada hari libur nasional bertepatan dengan hari Natal 2024 ini bahkan warga masig berburu gas ke seluruh agen dan pengecer di Kota Pagaralam. Dan lagi-lagi keberadaan gas masih sulit ditemukan.
Pihak Polres Pagaralam, akhirnya turut menyikapi kelangkaan gasi ini, sebab antrean gas 3 kg tersebut mulai membuat masyarakat Pagaralam resah.
BACA JUGA:Gas Elpiji 3 Kg Susah Dicari, Warga Pagaralam Berharap Pihak Terkait Turun Tangan
BACA JUGA:Hanya 4 Kelompok KTP Ini Boleh Beli Gas LPG 3 Kg, Data By Name By Adress
Kapolres Pagaralam AKBP Erwin Aras Genda SIk mengatakan, bahwa saat ini pihak Polres Pagaralam senantiasa melakukan pemantauan terkait pendistribusian gas 3 Kg di Pagaralam ini.
Ia menyampaikan berdasarkan data yang mereka dapat dari Pertagas bahwa untuk kuota Gas 3 Kilogram di Pagaralam ini sebetulnya sudah melebihi kuota yang harus dikeluarkan.
"Dan terutama untuk Nataru ini pihak Pertagas mengatakan sudah memberikan tambahan kuota khusus Kota Pagar Alam," kata dia.
Berdasarkan analisis dan berdasarkan pantauan anggota Polres Pagaralam di lapangan, kendala yang menyebabkan gas 3 kg ini sulit didapat justru bukan karena kelangkaan.
BACA JUGA:Awasi Gas LPG 3 Kg Sesuai Takaran, Pemkab OKI Lakukan Uji BDKT di SPBE
BACA JUGA:Pasar Murah Gas LPG di OKU Timur 'Diserbu' Warga, Ada Oknum Spekulasi Harga
Namun hal itu terjadi karena pendistribusian dari SPBE yang terlambat akibat adanya antrean BBM di hampir semua SPBU.
"Masalah utama kelangkaan yaitu terkait pengangkutannya. Panjangnya antrean truk pengangkut gas di SPBU untuk mendapatkan Bio Solar juga membuat pendistribusian terlambat."