Tahun Baru Selalu Identik dengan Kembang Api, Begini Asal Muasalnya
Tahun baru selalu identik dengan kembang api. Begini asal muasalnya.-disway.id-
Strontium digunakan untuk menghasilkan warna merah, barium untuk hijau, tembaga untuk biru, dan natrium untuk kuning.
Ketika bangsa Eropa bermigrasi ke dunia baru, teknologi kembang api ikut dibawa.
Pertunjukan kembang api pertama di Amerika dikatakan terjadi pada tahun 1608 di Jamestown, Virginia, yang dipimpin oleh Kapten John Smith.
Pada ulang tahun pertama Kongres Kontinental Amerika, 4 Juli 1777, kembang api resmi menjadi bagian dari tradisi perayaan Hari Kemerdekaan.
Namun, tidak semua orang menyukai kembang api.
Pada 1731, Rhode Island melarang penggunaannya karena dianggap berbahaya.
Selama abad ke-19, beberapa negara bagian dan kota di Amerika mulai menerapkan regulasi ketat untuk mengontrol penggunaannya, meskipun atas nama pesta Tahun Baru.
Hingga kini, hukum yang mengatur penggunaan kembang api masih diterapkan di berbagai tempat di dunia.
Keinginan Manusia Menandai Momen Penting
Dikutip dari ABC News, beberapa sejarawan percaya kembang api mengalami perkembangan dari yang mulanya digunakan untuk perayaan, kemudian menjadi hal pokok saat perayaan malam tahun baru.
Hal ini diperkirakan disebabkan oleh keinginan manusia untuk menandai momen penting dengan kemegahan.
Perayaan yang bersifat sensorik menandai akhir tahun dengan rasa kagum dan takjub serta awal yang baru dengan kegembiraan dan hiburan, sehingga kembang api merupakan pilihan populer untuk menandai pergantian tahun.
Tanggal 1 Januari dipilih sebagai penanda awal tahun, tak lepas dari kebudayaan Romawi.
Kalender Romawi dan kalender Julian pun sama-sama mengakui tanggal 1 Januari sebagai awal tahun baru.
Sebagian alasan memilih 1 Januari sebagai awal tahun adalah untuk menghormati Janus, dewa permulaan dalam tradisi Romawi dan nama bulan tersebut.