Air Sumur Bor Desa Jagabaya Lahat Mengucur Segar, Ini Penampakannya
AIR SUMUR BOR : Tampak tim Monev Kecamatan Kikim Selatan didampingi perangkat desa, tengah mengecek sumur bor yang deras keluar -Bernat/koranpalpres.com-
LAHAT, KORANPALPRES.COM - Program kerja bersumber dari dana desa (DD) tahun anggaran 2024, Pemerintah Desa (Pemdes) Jagabaya, Kecamatan Kikim Selatan membangun satu unit sumur bor dan gedung perpustakaan.
"Untuk air sumur bor sejauh ini sudah keluar dan sangat segar, tinggal dilanjutkan pembangunan infrastrukturnya saja termasuk tedmond," jelas Kepala Desa (Kades), Bambang Heriadi ST, Sabtu 11 Januari 2025.
Dengan adanya fasilitas tersebut penduduk tidak perlu lagi beraktifitas menuju ke sungai, cukup memanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk kebutuhan sehari-hari.
"Tentu yang kita lakukan ini memang diperuntukkan demi kepentingan bersama, agar penduduk desa benar-benar merasakan program kerja," imbau Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa (FKKD).
BACA JUGA:Kader Posyandu Jagabaya Lahat Sambangi Balita Door to Door, Ini yang Dilakukannya
BACA JUGA:Dukung Pendidikan, Pemdes Jagabaya Lahat Bagikan Peralatan Sekolah Kepada Siswa Prestasi
Selain itu, sambung dia, sarana gedung perpustakaan kini terus dikerjakan dan masuk tahapan plesteran dinding dan tiang bangunan.
"Disamping DD 2024, Pemdes Jagabaya menerima alokasi dana desa (ADD) tambahan berupa, pembagian tas, buku dan alat tulis serta sepatu bagi anak-anak masih bersekolah," terang dirinya.
Tidak hanya, masih ucap dia, dana desa semata akan tetapi alokasi dana desa (ADD) tambahan, dibelikan keperluan masyarakat serta perangkat dalam menunjang kinerja.
"In Syaa Allah, pada 2025 ini akan terus kita berikan pelayanan terbaik kepada warga, sehingga baik penyaluran bantuan hingga alokasi dana desa tepat sasaran, demi kemajuan perkembangan didalam penataan wilayah," harapnya.
BACA JUGA:KOMPAK SELALU, Pemdes Jagabaya, BPD dan Masyarakat Gotong Royong, Ini Kata Kades
Sementara itu, Camat Kikim Selatan, Hermansyah HB SE didampingi Kasi Ekonomi Pembangunan (Ekobang), Saparudin menyatakan, bahwasanya monev ini bukan mencari kesalahan dari apa yang dilakukan pihak Pemdes.
"Melainkan memberitahukan apabila ada yang tidak cocok, baik antara fisik dengan administrasi sehingga meminimalisir terjadinya kesalahan ataupun menjadi temuan nantinya," paparnya.