KH Colil Nafis: Wacana Libur Ramadan Tidak Tepat, Manfaatkan untuk Pendidikan Karakter Berbasis Agama
Wacana libur selama Ramadan dipandang tidak tepat. KH Cholil Nafis sarankan manfaatkan untuk memperdalam pengetahuan agama-MUI-
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Wacana meliburkan sekolah selama Ramadan masih menjadi pro-kontra di berbagai kalangan. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis, menilai bahwa wacana meliburkan sekolah selama bulan Ramadan tidak tepat, terutama untuk sekolah umum di perkotaan. Menurut dia, Ramadan seharusnya dimanfaatkan sebagai momen untuk memperkuat pendidikan karakter berbasis agama.
Kiai Cholil sebagai mana dilansir dari berbagai laman media daring menyebut untuk yang umum, apalagi di perkotaan, tidak tepat jika Ramadan diliburkan, apalagi dalam arti libur tidak ada aktivitas sama sekali.
Selama Ramadan ada beberapa kegiatan yang menurut Kiai Cholil bisa dilakukan seperti berikut:
Pendidikan Karakter dan Pesantren Ramadan
BACA JUGA:Muncul Wacana Sekolah Libur Sebulan Selama Ramadan 2025, Tiru Kebijakan Gus Dur
BACA JUGA:Terjadinya Insiden Negatif Usik Wisatawan Selama Libur Nataru Bikin Menpar Widiyanti Marah Besar
Kiai Cholil menyarankan agar Ramadan dijadikan momentum untuk mengimplementasikan nilai-nilai agama dalam pendidikan. Itu bisa melalui program khusus misalnya pesantren Ramadan. Program ini bisa dirancang dalam rangka memperkuat ilmu keagamaan sekaligus praktik nilai-nilai Islami dalam kehidupan sehari-hari.
"Diadakan pesantren Ramadan dan di sekolah-sekolah memperbanyak keilmuan keagamaan," ujar Pengasuh Pondok Pesantren Cendekia Amanah, Depok, Jawa Barat itu.
Berantas Buta Alquran
Kiai Cholil pun menyoroti tingginya angka buta huruf Alquran di Indonesia. Yang bahkan mencapai 65 persen. Karena itu, kata dia Ramadan adalah waktu yang tepat untuk mengadakan program Berantas Buta Al-Qur'an (BBQ) di sekolah-sekolah. Dengan demikian siswa dapat belajar membaca dan memahami Alquran dengan baik.
"Di samping itu, dapat pula ditambahkan kegiatan yang mengimplementasikan nilai puasa seperti kejujuran dan kedisiplinan. Artinya, buat kegiatan Ramadan lebih produktif dan dielaborasi dengan pendidikan di sekolah," jelas dia.
BACA JUGA:Langgar Aturan! Disdikbud OKU Timur Beri Sanksi pada Kepsek dan Guru yang Perpanjang Libur
BACA JUGA:Wisatawan Manfaatkan Hari Terakhir Libur ke Tempat Wisata
Rekomendasi: Waktu Belajar Dipersingkat