https://palpres.bacakoran.co/

Ada 3 Peristiwa Penting bagi Umat Islam pada Bulan Syaban, Apa Sajakah?

Setidaknya ada 3 keistimewaan bulan Syaban bagi umat Islam-NU online jabar-

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Saat ini umat Islam di Indonesia dan seluruh dunia telah berada bulan Sya'ban 1446 H mulai Jumat (31/1/2025). Setidaknya ada 3 peristiwa penting bagi umat Islam pada bulan Syaban, apa sajakah itu?

Berlandaskan pengumuman yang disampaikan Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) pada Rabu (29/1/2025), bahwa hilal tidak dapat dilihat di seluruh Indonesia sehingga bulan Rajab digenapkan menjadi 30 hari (istikmal) mengingat hilal masih di bawah ufuk.

Bulan Sya'ban merupakan salah satu bulan penting karena berada di antara dua bulan istimewa, yakni Rajab dan Ramadhan. Dalam sebuah hadits juga disebutkan, bahwa bulan Sya'ban merupakan bulannya Nabi Muhammad. 

Paling tidak, ada tiga peristiwa penting yang terdapat di bulan Sya'ban ini.  Ustadz Alvin Nur Choironi menjelaskan bahwa tiga hal itu berdampak terhadap kehidupan umat Islam ini. 

BACA JUGA:Sudah Bulan Syaban Nih, Ingat Ini Bulan Terakhir buat Bayar Utang Puasa Ramadan!

BACA JUGA:Dirlantas Polda Sumsel Gelar Doa dan Zikir Mengakhiri bulan Sya'ban, Ini Tujuannya

Dalam artikelnya di NU Online dengan judul Beberapa Peristiwa Penting di Bulan Sya'ban yang dikutipnya dari kitab Ma Dza fi Sya'ban karya Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki.

Pertama, peralihan kiblat dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram. Peristiwa peralihan kiblat ini terekam dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 144 berikut. 

Artinya, “Sungguh Kami melihat wajahmu kerap menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram.” Dalam kitab Al-Jami’ li Ahkāmil Qur’an, mengutip Abu Hatim Al-Basti, Al-Qurthubi menjelaskan bahwa Allah memerintahkan Nabi Muhammad saw untuk mengalihkan kiblat pada malam Selasa bulan Sya’ban yang bertepatan dengan malam nisfu Sya’ban. Ustadz Alvin menyebut bahwa peralihan kiblat ini merupakan suatu hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh Nabi Muhammad saw.

Pada sisi lain, Ustadz Muhamad Abror dalam artikelnya berjudul Peristiwa Peralihan kiblat Umat Islam di Bulan Sya'ban menjelaskan bahwa ada empat alasan Rasulullah saw berharap kiblat dialihkan ke Makkah sebagaimana dijelaskan Imam Fakhruddin ar-Razi dalam Tafsir al-Kabir.   

BACA JUGA:Sebentar Lagi Masuk Ramadan, Ini Doa pada Akhir Sya'ban yang Bisa Kamu Amalkan

BACA JUGA:Dua Pekan Menjelang Ramadan, Masih Ada Waktu Memanfaatkan Bulan Sya'ban yang Sesuai Sunnah!

Baitul Maqdis kiblat orang Yahudi; Ka'bah kiblat Nabi Ibrahim; Kiblat ke Ka'bah dapat menyentuh hati orang Arab untuk masuk Islam; dan Harapan kemuliaan untuk masjid di kota kelahirannya. Kedua, penyerahan rekapitulasi keseluruhan amal secara penuh kepada Allah swt. Mengutip Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki, peristiwa itu atas dasar sebuah hadits riwayat An-Nasa’i yang mengisahkan percakapan antara Usamah bin Zaid dan Nabi Muhammad saw. 

Masih dari laman NU Online, dalam hadits tersebut, Rasulullah saw menyebut bahwa ia banyak berpuasa di bulan Sya'ban karena suka jika amalnya diserahkan kepada Allah swt ketika ia dalam keadaan berpuasa. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan