https://palpres.bacakoran.co/

Setelah Peringatan Darurat Biru dan Hitam, Kini Peringatan Darurat Garuda Merah Bergema, Apa Maknanya?

Peringatan Garuda Merah di medsos khawatirkan masa depan pendidikan Indonesia-#darurat-

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Setelah  peringatan Garuda Biru dan Garuda Hitam, kini bergema lagi Peringatan Darurat dengan Garuda berwarna merah viral di media sosial. Ada apa ya dan apa maknanya?

Kali ini ternyata peringatan darurat dengan Garuda merah menyoroti soal pemangkasan anggaran di bidang pendidikan. 

Imbas efisiensi anggaran di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), berpotensi menaikkan biaya kuliah hingga ribuan mahasiswa terancam kehilangan beasiswa. Gambar Peringatan Darurat Garuda belakangan memang menjadi simbol perjuangan masyarakat Indonesia dalam menyuarakan suara mereka.

Di samping Peringatan Darurat dengan Garuda merah, tagar #SaveKIPKuliah dan #daruratpendidikan juga meramaikan media sosial. Sejumlah warganet mengemukakan kecewaan dan kritik tajam akibat efisiensi anggaran di Kemendiktisaintek yang dikhawatirkan dapat mengancam masa depan pendidikan bangsa.

BACA JUGA:Ada Peringatan Darurat dengan Lambang Garuda Hitam, Apa Pesannya?

BACA JUGA:Benarkah Burung Ini yang Identik dengan Lambang Garuda NKRI?

Apa yang Terjadi?

Presiden Prabowo Subianto belum lama ini mengeluarkan kebijakan untuk menghemat anggaran besar-besaran di pemerintahan. Prabowo ingin anggaran negara tersebut dialokasikan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga perbaikan sekolah. Prabowo menginstruksikan adanya efisiensi anggaran belanja negara tahun 2025 sebesar Rp306 triliun.

Kemendiktisaintek adalah salah satu kementerian yang mengalami pemangkasan anggaran. Di antara  program di Kemendiktisaintek yang kena efisiensi anggaran adalah Bantuan Operasional Perguruan Tinggi (BOPTN). Pagu awal program ini sebesar Rp6,018 triliun, namun terkena efisiensi sebesar Rp3 triliun.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro sudah mendorong anggaran dikembalikan ke pagu awal. Untuk diketahui, pagu adalah batas tertinggi (maksimal) anggaran yang dikeluarkan sebuah perusahaan atau badan.

"Kalau BOPTN ini dipotong separuh, maka ada kemungkinan perguruan tinggi harus menaikkan uang kuliah," kata Satryo dalam rapat dengan Komisi X DPR RI, Rabu (12/2).

BACA JUGA:Mees Hilgers Sumringah Patrick Kluivert Pelatih Timnas Indonesia, Tak Sabar Bela Skuad Garuda

BACA JUGA:Luar Biasa! Prajurit Petarung Brigif 8 Garuda Cakti Bawa Piala Musi Rawas Grasstrack Open 2025, Juara Berapa?

Selain itu, program revitalisasi perguruan tinggi negeri, pagu awal Rp856,2 miliar, terkena efisiensi Rp428 miliar. Satryo juga mengusulkan anggaran ini dikembalikan ke pagu awal.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan