Gus Baha Tentang Penentuan Awal Ramadan, Hisab dan Rukyat Sama Pentingnya

KH Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha-albayt/Youtube-
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang lebih dikenal sebagai Gus Baha memberikan penjelasan mendalam terkait polemik tahunan tentang hisab dan rukyat dalam penentuan awal Ramadan dan Idulfitri. Ia menyampaikan dalam suatu majelis pengajian bersama para santri, bahwa hisab adalah ilmu yang dibenarkan dalam Alquran dan tidak boleh ditolak begitu saja.
Hisab dalam Alquran
Gus Baha mengawali penjelasannya dengan mengutip ayat Alquran Surat Al-Furqan Ayat 61:
تَبَارَكَ ٱلَّذِى جَعَلَ فِى ٱلسَّمَآءِ بُرُوجًا وَجَعَلَ فِيهَا سِرَٰجًا وَقَمَرًا مُّنِيرًا
"Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan menjadikan di dalamnya pelita (matahari) dan bulan yang bercahaya."
BACA JUGA:Adakah Jadwal Cuti Bersama Puasa 2025 dan Libur Awal Ramadan? Ini Jawabannya
BACA JUGA:Mengenal Rukyatul Hilal dan Hisab, 2 Metode Tentukan Awal Ramadan 2024
Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an LP3IA Rembang, dalam mazhab Syafi’iyah, seseorang boleh percaya pada hisab asalkan hisab itu bersifat qath’i (pasti) atau dikonsensuskan oleh para ahli.
Itulah sebabnya, menolak hisab sepenuhnya adalah pemahaman yang keliru.
“Jadi untuk kalian yang meskipun memiliki tradisi pesantren, jangan menolak hisab. Salah! Hisab itu dibenarkan Alquran,” kata Gus Baha.
Lebih lanjut, Gus Baha mengutip ayat lainnya:
وَلِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ
"Agar kalian mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu)."