https://palpres.bacakoran.co/

11 Lokasi di Palembang Didatangi Tim Kerajaan Negeri Melaka, Nomor 5 Diduga Makam Hang Tuah

Kepala Museum Negeri Sumsel, Chandra Amprayadi (duduk, paling kiri) bersama Kabag TU Amarullah dan staf, Beni Mulyadi bersama Tim Peneliti dari Kerajaan Negeri Melaka di bawah Rumah Ulu, salah satu koleksi Museum Negeri Sumsel.--museum negeri sumsel for koranpalpres.com

Masih dalam kesempatan itu, General Manager Dr Mohd Nasruddin bin Rahman juga menyampaikan rencana kunjungan mereka ke Galeri Melaka di Museum Negeri Sumsel pada Februari 2024.

Selain itu, ada pembahasan kerja sama antar pengelola museum terkhusus keberadaan Galeri Museum Negeri Sumsel di Museum Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Melaka.

BACA JUGA:Mengulik Tradisi Wayang Wahyu di Yogyakarta, Biasa Dimainkan Saat Natal

BACA JUGA:Museum Negeri Sumsel Sumber Belajar Sejarah, Pemerintah Harus Melek Soal Itu, Ini Alasannya

“Mereka meminta agar tahun depan kita memperbaharui tata pamer di sana (Museum DMDI Melaka),” pungkas Chandra.

Mengutip Wikipedia, menyebut Hang Tuah sebagai tokoh legendaris Melayu pada masa pemerintahan Sultan Mansur Shah di Kesultanan Melayu Melaka pada abad ke-15.

Hanya saja, sejumlah pihak masih meragukan keberadaannya, bahkan menganggapnya sebagai tokoh fiktif.

Hang Tuah dianggap sebagai laksamana, seorang diplomat dan ahli ilmu bela diri yang hebat. 

BACA JUGA:Mau Lihat Sejarah Sumatera Selatan? Coba Deh ke Museum Negeri Sumsel, Lengkap Koleksinya!

BACA JUGA:Lagu Museum Balaputra Dewa Segera Dilaunching, Begini Lirik Lagunya!

Dia adalah tokoh pejuang yang paling terkenal dalam sastra Melayu. 

Kendati demikian, disebutkan sosok Hang Tuah yang agak kontroversial dan ada banyak perselisihan tentang kesejarahan faktual cerita Hang Tuah.

Penggambaran Hang Tuah dari beberapa versi Sulalatus Salatin berbeda, ada yang menyebutkan bahwa ia dahulunya adalah seorang nelayan miskin. 

Hang Tuah ialah seorang pahlawan legenda berbangsa Melayu pada masa pemerintahan Kesultanan Melaka pada abad ke-15 (Kesultanan Melayu Melaka) bermula pada abad ke-15.

BACA JUGA:Potongan Soko Guru Masjid Suro Palembang Berusia Ratusan Tahun Kini Jadi Koleksi Museum Negeri Sumsel

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan