Bolehkah Makan Minum di Waktu Imsak? Ustad Adi Hidayat: Batas Sahur Sampai Azan Subuh

Reporter: Citra Utama |

Editor: Citra Utama |

Selasa , 11 Mar 2025 - 10:22

Bolehkah makan minum waktu imsak? Ustad Adi Hidayat: Batas sahur sampai azan Subuh.-muhammadiyah.or.id-

Ayat tersebut menegaskan bahwa Allah mengizinkan umat Muslim untuk makan dan minum sampai yakin bahwa fajar telah benar-benar terbit.

Terbitnya fajar ini ditandai dengan kumandang adzan Subuh.

Mengutip buku Ramadan Bersama Rasul oleh Alvian Iqbal Zahasfan, pada zaman Rasulullah, adzan Subuh dikumandangkan dua kali di waktu yang berbeda.

Adzan pertama dikumandangkan malam hari oleh Bilal bin Rabah, sedangkan adzan kedua dikumandangkan oleh Abdullah bin Ummi Maktum ketika fajar menyingsing.

Ketika Bilal mengumandangkan adzan, para sahabat masih diperbolehkan makan dan minum.

Namun, mereka wajib berhenti makan dan minum ketika mendengar Ibnu Ummi Maktum mengumandangkan adzan.

bolehkah makan minum di waktu imsak? ustad adi hidayat: batas sahur sampai azan subuh                            koranpalpres.com – masih banyak masyarakat yang salah kaprah tentang hukum makan sahur saat imsak.
beberapa orang beranggapan bahwa saat imsak sudah tidak boleh makan dan minum, tetapi benarkah demikian?
menurut ustadz adi hidayat  dalam satu kajian, imsak berarti puasa.
artinya kalau sudah waktu imsak, maka harus berhenti makan dan minum. 
baca juga:5 perkara yang merusak pahala puasa ramadan, jangan sampai cuma dapat lapar dan haus
baca juga:batalkah puasa jika tidak mengerjakan salat?
"imsak artinya shiam atau shaum atau puasa, berarti sudah tidak bisa makan minum," tutur ustadz adi hidayat. 
kesalahan terjadi dalam menentukan waktu imsak.
di indonesia, waktu imsak ditetapkan sepuluh menit sebelum azan subuh. 
ia menegaskan bahwa imsak bukanlah waktu batas makan sahur, melainkan awal dari waktu berpuasa. 
baca juga:artikel kurma: mengenal tiga tingkatan puasa yang hakiki
baca juga:bahaya anak puasa tanpa sahur saat ramadan, bisa sebabkan...
“yang benar seharusnya waktu imsak itu sama dengan azan subuh, bukan ada waktu jeda, " jelas ustadz adi hidayat. 
menurut dia, harus ada perbaikan pemahaman tentang arti imsak, supaya bisa menjalankan amalan puasa ramadan dengan baik dan benar sesuai tuntunan.
ustaz adi hidayat menjelaskan bahwa batas waktu makan sahur adalah begitu azan subuh berkumandang, bukan menunggu sampai azan selesai. 
selama belum terdengar azan subuh, masih diperbolehkan untuk makan sahur. 
baca juga:selama bulan ramadhan, baca doa ini setiap hari, insya allah jaga puasa dan ketahanan iman
baca juga:hati-hati! menelan ludah bisa bikin batal puasa, kata buya yahya membatalkan jika...
“makan sahur itu batas waktunya sampai azan subuh, jadi jika azan subuh mulai berkumandang maka harus berhenti makan sahur, bukan menunggu azan selesai,” tukasnya.
 
penggunaan istilah imsak tidak tepat
merujuk pada jadwal imsakiyah yang beredar di masyarakat, ia menyatakan, penggunaan kata imsak selama ini tidaklah tepat. 
karena saat imsak tiba, masih boleh melanjutkan makan dan minum sahur.
baca juga:7 amalan yang bisa dikerjakan wanita haid saat ramadhan untuk raih pahala keberkahan tanpa halangan
baca juga:3 amalan di bulan ramadan yang pahalanya setara haji dan umrah, amalan apa saja?
lebih tepat kata imsak diganti dengan tanbihun, yang bermakna peringatan.
karena masalah ingat mengingatkan juga sudah dilakukan sejak zaman nabi.
mengutip buku bekal ramadhan dan idul fitri: niat & niat imsak tulisan saiyid mahadhir, secara istilah, imsak adalah memulai untuk menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa serta menahan makan, minum, dan jima'
dalam surat al-baqarah ayat 187, allah swt berfirman, “...dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar...”
baca juga:inilah amalan yang lebih utama daripada salat tarawih di bulan ramadhan, simak penjelasan buya yahya!
ayat tersebut menegaskan bahwa allah mengizinkan umat muslim untuk makan dan minum sampai yakin bahwa fajar telah benar-benar terbit.
terbitnya fajar ini ditandai dengan kumandang adzan subuh.
mengutip buku ramadan bersama rasul oleh alvian iqbal zahasfan, pada zaman rasulullah, adzan subuh dikumandangkan dua kali di waktu yang berbeda.
adzan pertama dikumandangkan malam hari oleh bilal bin rabah, sedangkan adzan kedua dikumandangkan oleh abdullah bin ummi maktum ketika fajar menyingsing.
ketika bilal mengumandangkan adzan, para sahabat masih diperbolehkan makan dan minum.
namun, mereka wajib berhenti makan dan minum ketika mendengar ibnu ummi maktum mengumandangkan adzan.