LAHAT, KORANPALPRES.COM - Program Makan bergizi gratis (MBG) yang menjadi prioritas Presiden RI, Prabowo Subianto tetap berjalan selama bulan ramadan, meski ada penyesuaian pada menu yang diberikan kepada peserta didik.

Jika sebelumnya makanan yang dibagikan berupa nasi dan lauk pauk, kini menu disesuaikan agar bisa dikonsumsi saat berbuka puasa.

Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Lahat, DR Tri Turnadi SPd MPd membenarkan, bahwasanya untuk program MBG di SMAN 2, SD dan SMP di Kabupaten Lahat dikonsumsi pada saat berbuka karena bulan puasa. 

"Alhamdulillah dengan takjil tersebut juga sama gizinya yang berbentuk nasi dan lauk pauk tersebut, karena dari tim PGN sudah memprediksi dan menghitung standar gizinya, sama dengan makan yang diberikan sebelum puasa," ujarnya.

BACA JUGA:Bulan Ramadan, Menu Program MBG di SMAN 3 Pagaralam Diganti Takjil

BACA JUGA:Disdik Pagaralam Belum Terima Instruksi Lanjutan Terkait MBG, Ini Kata Kadisdik

Dia mengemukakan, dengan digantinya program tersebut dengan takjil selaku pihak sekolah mengucapkan kepada pemerintah, yang telah memberikan bantuan untuk kegiatan MBG dan ini sangat membantu. 

"Siswa-siswi kami juga menyambut sangat senang, dan sangat gembira atas bantuan ini karena pada bulan puasa pun tetap mendapatkannya," terang dirinya. 

Merasa cukup karena standar gizinya sama dengan makan nasi dan lauk pauk yang diberikan. Kemudian untuk kendala ynag dihadapi oleh pihak sekolah selama proses pendistribusian bulan puasa ini tidak ada kendala sama sekali selalu lancar. 

"Dikarenakan pendistribusian diberikan pada bulan puasa dalam bentuk makanan kering, jadi siswa-siswi membawa wadah dafi rumah baik itu dakam bentuk plastik maupun tupperware karena mudah diberikan," papar Tri Turnadi.

BACA JUGA:Launching Program MBG di SMK Muhammadiyah Sekampung, Ada Sosok Dandim Lampung Timur, Ini Sosoknya

BACA JUGA:Pj Bupati Lahat Tinjau Langsung Pemberian MBG di SDN 19, Erni Trayati: Terima Kasih Pak Prabowo

Ia menyebutkan, dalam bentuk makanan kering, seperti kurma, susu, buah, roti, telur rebus. Jadi gizinya sudah betul-betul disesuaikan dengan standar yang dibutuhkan oleh pemerintah.

"Dengan demikian MBG tersebut tetap disantap sehingga kombinasi gizi yang telah dihitung tersebut, memang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh kembang mereka," sebut dia.