Safari Ramadan di Prabumulih, Gubernur Herman Deru Serukan Kaum Muslimin Perkuat 2 Hubungan ini

Gubernur Sumsel Herman Deru menyampaikan kata sambutan.--Humas Pemprov Sumsel for koranpalpres.com
PRABUMULIH, PE - Memasuki hari ke-14 Ramadan 1446 Hijriah, Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru melanjutkan kegiatan Silaturahmi dan Safari Ramadan 1446 Hijriah Gubernur dan Forkopimda Sumsel di Kota Prabumulih, Jumat sore 14 Maret 2025.
Di kesempatan tersebut, orang nomor satu di Provinsi Sumsel ini didampingi istri tercinta yang juga Ketua TP PKK Sumsel Febrita Lustia dan Wakil Gubernur Sumsel Cik Ujang.
Dalam sambutannya, Gubernur Herman Deru menuturkan tidak terasa Ramadan sudah memasuki hari ke-14 yang mana sebentar lagi memperingati Nuzul Quran.
Waktu yang begitu cepat ini sambung dia, tak lain karena bulan Ramadan yang indah dan penuh berkah.
BACA JUGA:Safari Ramadan, Ratu Dewa Dapat Wejangan dari Gubernur Sumsel untuk Kemajuan Palembang
BACA JUGA:Safari Ramadan Bersama Masyarakat OKI, Ada Permintaan Khusus Herman Deru untuk Pemkab OKI
Di momen yang istimewa ini dia menyerukan kaum muslimin terutama di Prabumulih untuk semakin memperkuat hablum minallah atau hubungan dengan Sang Pencipta dan hablum minannas atau hubungan dengan sesama manusia.
“Kita perkuat lagi ibadah wajib dan ibadah sunnah, serta kita perkuat juga hablum minannas di antara kita dengan meningkatkan ukhuwah," tutur beliau.
Makanya sambung Herman Deru, dirinya mengajak Forkopimda sudah niat dari awal hendak bersilaturahmi ke Prabumulih.
Lantaran menurut dia, mungkin ada yang belum kenal secara kelembagaan sehingga diharapkannya dapat memperkuat kekompakan.
BACA JUGA:Awali Safari Ramadan 2025, HDCU Lakukan Aksi Religi di Griya Agung, Coba Tebak!
BACA JUGA:Momen Safari Ramadan 2025 Cara Tepat HDCU Perkuat Silaturahmi Bersama Forkopimda, ini Buktinya!
Dalam kesempatan itu Herman Deru juga mengajak masyarakat untuk melupakan perbedaan yang terjadi selama Pileg dan Pilkada 2024 yang baru saja berlangsung.
Menurutnya perbedaan adalah dinamika dalam politik yang biasa terjadi.