Kembali Kecewa! Ini Membuat Pedagang Pasar 16 Ilir Bakal Alami Kerugian, Bahkan Viral di Medsos
Suasana Sepi di tenant Agam Pisan Coffee setelah adanya pemasangan pagar seng yang menutupi pemandangan jembatan ampera dan sungai Musi.--Kurniawan
BACA JUGA:Ambruknya Proyek Rp 3.4 M, Pihak Ketiga Tak Gunakan Perencanaan Dinas PU PR!
"Hal ini berpengaruh pada omzet kita, sekarang ini omzet pedagang menurun mencapai 75 persen. Yang membeli hanya langganan dan teman saja lainnya tidak ada yang beli," jelasnya.
Dari tahun 2019-2022, pedagang sangat tertekan dengan pandemi Covid-19 di Kota Palembang, mulai sedikit membaik di awal tahun 2023.
Meskipun tidak sampai pulih sebagaimana sebelum Covid. Tapi kembali terpuruk di pada Mei 2023 lalu, ketika pemerintah dengan pihak ketiga melakukan kerjasama terkait revitalisasi Pasar 16 Ilir.
Bahkan hal itu dilakukan tanpa sepengetahuan pedagang. Dari situ, tidak selang lama dilakukan pemasangan pagar seng.
BACA JUGA:Proyek Rp 3.4 Miliar di Ogan Ilir Ambruk, Ini Bentuknya
BACA JUGA:Wujudkan Kepedulian Drg Asti Rosmala Dewi Kunjungi Warga Sakit
Sehingga hal ini bukan berikan harapan ekonomi pedagang membaik usai pandemi berakhir, malah semakin tragis. Ini buktinya, omzet kita menurun hingga 75 persen.
"Untuk itu, saya mewakili pedagang Pasar 16 Ilir meminta Pemkot Palembang dan Pj Walikota Palembang untuk pertimbangkan lagi membuka pagar seng yang menutupi area Gedung Pasar 16 Ilir," bebernya.
Di samping itu, yang membuat pedagang semakin miris dan prihatin, akibat semua ini, tidak sedikit pedagang yang ada saat ini yang memilih menutup sembari menunggu kondisi membaik.
Pasalnya, kalau mereka ini berjualan, harus mengeluarkan ongkos operasional, padahal di sisi lain, uang yang didapat terkadang tidak mampu menutupi biaya operasional tadi.
BACA JUGA:Songket Mudahkan Pencegahan, Pemadaman dan Penegakan Hukum Karhutla di Sumsel
BACA JUGA:Disbun Lahat Budidayakan Kelapa Genjah Pandan Wangi, Berikut Beberapa Manfaatnya
"Yang pasti keluar biaya operasional untuk gaji pegawai, kalau tutup total kita tidak ada pemasukan. Jadi diakali, ketika banyak permintaan dan juga pesanan dari pelanggan kita buka," ungkapnya.
Bahkan untuk menyiasatinya dengan berdagang secara online, sehingga semua ini menekan biaya operasional yang harus dikeluarkan.*