https://palpres.bacakoran.co/

Hasil Kerja Keras Prajurit, Pembangunan TMMD Kodim 0427/WK Jadi Kebanggaan Warga Way Kanan

Pembangunan yang dilakukan Satgas TMMD ke-118 0427/WK saat ini menjadi kebanggaan warga Way Kanan--

BACA JUGA:Saat Pangdam II Sriwijaya Beri Pesan Kepada Babinsa dan Warga Kodim Belitung

"Ditambah lagi jembatan ini satu-satunya akses jalan anak-anak pergi ke sekolah. Kami orang tua tentu sangat khawatir," jelasnya.

Lanjut Amirul, lewat program TMMD ini dan dukungan dari Pemerintah daerah, warga dibuat senyaman mungkin dengan segala sarana yang telah dibangun TNI.

"Saya mewakili warga dusun 3, Cinta Baik sangat mengapresiasi dan terimakasih kami kepada bapak TNI khususnya Kodim 0427/Way Kanan," ucapnya.

Selain jembatan gantung, ada yang tak kala menjadi prioritas yaitu bedah rumah tidak layak huni (RTLH).

BACA JUGA:Kunjungi Markas Yonif 147/KGJ, Pangdam II Sriwijaya Berikan Pesan Tertulis kepada Prajurit, Isinya Begini!

Tujuan dari bedah rumah ini untuk meringankan beban dalam pembangunan rumah, meningkatkan kesehatan anggota keluarga, sehingga mereka bisa hidup layak.

Rumah tersebut milik Hendrik (46) yang berkebutuhan khusus (Tunanetra).

Dilahirkan dalam keadaan sehat dan tanpa kekurangan apapun merupakan doa dan harapan bagi setiap orang.

Namun, terkadang Sang Pencipta memberikan sebuah ujian berupa kekurangan.

BACA JUGA:Momen Peresmian Kedai 147, Pangdam Sriwijaya Cicipi Racikan Kopi Prajurit

Keadaan ini bukan berarti orang itu harus berkecil hati. Hal tersebut justru harus dijadikan sebuah semangat untuk menjalani hidup.

Kisah itulah yang ditunjukkan Hendrik sebagai Tunanetra, tetap semangat dan bersyukur jalani hidup bersama keluarga.

Buah dari kesabarannya, kini rumahnya mendapat bantuan untuk di rehab. Pasalnya rumahnya yang beralamat di dusun 1 kampung Gunung Katun Kec. Baradatu, Kab. Way kanan, yang sudah reyot itu mendapat bantuan bedah rumah dalam program TMMD.

Di hadapan Dansatgas TMMD, Hendrik bercerita kegiatannya yang sehari-harinya hanya berprofesi sebagai tukang pijat.

BACA JUGA:Pangdam II Sriwijaya Patroli Udara Pantau Kondisi Karhutla Sumsel Terkini, Hasilnya Bikin Geleng Kepala

Menurut Hendrik, penghasilan dari upah pijat dan istri sebagai buruh tani ini, tidak bisa memperbaiki rumahnya, karena hanya untuk memenuhi kebutuhannya hidup sehari-hari, itupun masih jauh dari cukup.

"Saya mengucapkan terimakasih banyak pak Komandan, rumah kami dibangun, semoga rejekinya makin lancar, sehat selalu, dan semoga dibalas oleh Allah SWT," katanya dihadapan Letkol Inf Charluly Rudi Jatmiko seraya memanjatkan rasa syukurnya kepada Allah SWT.

Saat ditanya istrinya Asnita (40), suaminya tidak dapat bekerja lagi. “Bapak hanya beraktifitas di rumah saja, sebelumnya jadi buruh tani, namun saat ini hanya sebagai tukang pijat apabila ada warga sekitar yang keseleo atau capek," cerita istrinya dengan mata berkaca-kaca, bahkan tetangganya yang mendengar tak kuasa menahan airmatanya.

"Alhamdulillah ya bapak Hendrik dan ibu Asnita, rumahnya sudah hampir rampung, besok kita maksimalkan lagi, supaya rumah bapak beserta ibu segera di tempati, kami akan berusaha buat senyaman mungkin," ucap Letkol Inf Charluly Rudi Jatmiko penuh haru.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan