https://palpres.bacakoran.co/

5 Upacara Adat dari Berbagai Suku di Provinsi Sumatra Utara

Sipaha Lima adalah salah satu upacara adat Sumatra Utara yang masih dilakukan oleh masyarakat suku Batak penganut kepercayaan Malim. -sumutnews-

Budaya Batak memiliki tradisi mangulosi yang berarti proses mengalungkan ulos (kain tenun khas Batak) di pundak orang lain dan biasanya menjadi salah satu acara dalam rangkaian upacara adat khas Batak, baik untuk pesta suka cita maupun duka.

Tradisi ini punya makna perlindungan dari segala gangguan serta pemberian kasih sayang, doa, kehangatan dan restu kepada pemakainya.

Itu sebabnya, mangulosi biasanya dilakukan oleh orang yang dituakan kepada kerabat yang memiliki partuturan atau kedudukan lebih rendah, contohnya orang tua kepada anak.

Ketika acara kematian, ulos diletakkan di tubuh jenazah. Sementara itu, dalam acara pernikahan, kain ulos akan dikalungkan di pundak hingga menutup seluruh bagian depan tubuh. 

BACA JUGA:Bukan Sekadar Ritual Keagamaan, Menag Nasaruddin Ulas Dimensi Ilmiah Wudu yang Punya Nilai Spiritual Mendalam

BACA JUGA:5 Ritual Persembahan Tari Tradisional di Indonesia, Warisan Budaya Hingga Kini Masih Terjaga

3. Tarian Gundala-Gundala

Gundala-gundala merupakan tarian khas masyarakat suku Karo yang menjadi rangkaian upacara Ndilo Wari Udan, atau ritual pemanggil hujan saat musim kemarau panjang.

Uniknya, para penari akan mengenakan jubah dan topeng kayu raksasa. Formasi geraknya dinamis dengan iringan musik tradisional yang mengalun lembut dan mendayu-dayu.

Pemain tarian gundala-gundala terdiri dari lima orang yang berperan sebagai raja, permaisuri, putri raja, menantu dan burung Gurda Gurdi.

Tarian ini hadir dari sebuah legenda tentang kerajaan yang dipimpin oleh Raja Sibayak.

BACA JUGA:Mengenal Tradisi Ritual Pernikahan di Sumsel, Adat Palembang yang Sakral dan Unik

BACA JUGA:Tak Hanya Islam, 4 Agama Ini Juga Punya Tradisi Puasa? Menjaga Spiritualitas dan Kedekatan dengan Tuhan!

Konon, Raja bertemu dengan seekor burung raksasa jelmaan petapa bernama Gurda Gurdi. Ia membawa pulang burung tersebut dan menjadikannya sebagai penjaga putrinya.

Di luar dugaan, Gurda Gurdi rupanya memiliki kekuatan pada paruhnya.Dan ada pantangan agar siapa pun tidak boleh menyentuh paruh sang burung.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan