Ini Alasan Mengapa Orang Malas Nonton Debat dan Ada yang Menyukainya
3 Cawapres Indonesia yang siap berdebat hari ini.-kolase-
Alasan lainnya karena tidak punya televisi (3,8 persen), malas menonton (2,4 persen), dan membosankan (1,7 persen).
BACA JUGA:Demi Pengamanan, Polri Kerahkan 74 Personel Satgas Operasi Mantap Brata Kawal Capres dan Cawapres
BACA JUGA:Polri Lakukan Penyelidikan Terkait Laporan Dugaan Bocornya RPH MK Soal Usia Capres dan Cawapres
Beberapa juga menjawab itu bukan urusan saya (1,5 persen), atau omong kosong (1,5 persen).
Kemudian jawaban lainnya adalah sudah menentukan pilihan (1,4 persen), kebanyakan bohongnya (1,0 persen), dan sama saja hasilnya (1,0 persen).
Ada pula yang berpikiran bikin bingung orang (0,9 persen), membuat gaduh (0,6 persen), dan manipulasi (0,3 persen). Juga ada jawaban belum diadakan (0,3 persen), drama (0,1 persen), dan cukup banyak yang tidak menjawab (12,1 persen).
Saat masyarakat ditanyakan apakah mengetahui pelaksanaan debat Capres dan Cawapres, ternyata hanya38,8 persen yang tahu dan 61,2 persennya tidak mengetahui.
BACA JUGA:Pengamanan Capres dan Cawapres, 444 Personel Polri Diterjunkan
Sementara untuk mengetahui alasan orang senang menonton debat juga ada survey LSI yang dilansir dari Katadata Media Network.
Hasil survey LSI pada laman itu menunjukkan, 72,5% responden mengaku tertarik menonton debat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu.
Dari proporsi responden tersebut, mayoritas atau 40,3% responden mengatakan mereka tertarik karena ingin lebih mengenal visi dan misi, serta program yang ditawarkan calon.
Selanjutnya, sebanyak 11% responden yang mengatakan ingin lebih mengenal dekat dengan capres-cawapres lewat debat dan sebanyak 9,1% responden mengaku tertarik menonton debat karena dapat melihat kualitas calon.
BACA JUGA:455 Personel Polri Terjun Kawal Capres dan Cawapres Peserta Pemilu 2024
Sekitar 7,8% responden mengatakan suka menonton debat, diikuti ingin tahu saja (5,5%), dan ingin melihat siapa yang lebih pantas menjadi presiden (4,6%).
Responden lainnya ingin melihat adu gagasan (3,7%), menambah wawasan (2,9%), dan agar masyarakat bisa menilai (1,7%).