Berikut Percakapan Terahir Kapolsek Negara Batin Diungkap Sang Istri
Sasnia masih mengingat jelas percakapan terakhir dengan suaminya, Kapolsek Negara Batin AKP Anumerta Lusiyanto yang diceritakannya usai siding di Pengadilan Militer I-04 Palembang.--Bidhumas Polda Sumsel
Detail Luka Tembak Menggambarkan Kekejaman dan brutalisme aparat yang memegang senjata.
Kapolsek Lusiyanto tertembak di dada kanan, peluru menembus jantung dan paru-paru, menyebabkan kematian seketika.
BACA JUGA:Momentum 10 Muharram, Forum Wartawan Polda Sumsel Gelar Giat Ini
BACA JUGA:Gelar Kenal Pamit, Ini Disampaikan Kapolda Sumsel Ke Pejabat Lama
Sedangkan Bripka Petrus Apriyanto ditembak dari jarak dekat di mata kiri, peluru menembus otak dan memecahkan tempurung kepala.
Sementara Bripda M Ghalib Surya Ganta mengalami luka tembak di bibir bawah, menembus rahang dan bersarang di tulang iga.
“Kami menemukan sisa proyektil di dalam tubuh korban yang cocok dengan peluru kaliber 5,56 mm. Terutama pada Bripka Petrus, peluru masuk dari kelopak mata, pecah di otak—kemungkinan besar ditembak dari jarak sangat dekat,” terang dr Putu.
Sasnia dan keluarga korban lainnya tak bisa menyembunyikan kesedihannya. Ia bukan hanya kehilangan pasangan hidup, tetapi juga kehilangan sosok pemimpin yang dikenal humanis di lingkungan tugasnya.
BACA JUGA:Polda Sumsel Nobar Pagelaran Wayang Kulit Bersama Masyarakat, Dalam Rangka Apa?
BACA JUGA:Gelar Upacara Laporan kenaikan Pangkat di Mapolda Sumsel, Jenderal Bintang 2 Ini Pimpin Langsung
“Saya harap pelaku dihukum mati. Suami saya wafat saat berpuasa, dalam tugas. Jangan biarkan ini menjadi luka yang dibiarkan terbuka,” katanya lirih.***