Hanya 63,5 Km dari Palembang, Wisata Baru Terbesar di Sumatera Selatan Cocok untuk Liburan Bareng Keluarga

Hanya 63,5 Km dari Palembang, Wisata Baru Terbesar di Sumatera Selatan Cocok untuk Liburan Bareng Keluarga--koranpalpres.com

Mulai dari pohon Kayu Tembesu, Kayu Samak, Kayu Meranti dan Kayu Pelawan.

Dinesti Land Kayuagung yang mengusung tema wahana outbond ini juga tersedia berbagai fasilitas wahana air.

Tiket masuknya juga cukup murah, di mana Senin hingga Jumat Rp35 ribu per orang, Sabtu Rp40 ribu per orang, Ahad dan hari libur nasional Rp50 ribu per orang.

BACA JUGA:Objek Wisata Religi di Yogyakarta, Lourdes Umat Katolik Indonesia, Cocok Buat Liburan Nataru 2024

BACA JUGA:3 Jenis Tanaman Produktif di Destinasi Wisata Baru Terbesar di Sumatera Selatan, Salah Satunya Si Raja Buah

Sementara bagi balita yang tinggi badannya di atas 80 cm, juga akan dikenakan tarif normal.

Khusus selama promo Soft Launching hingga akhir tahun, setiap pengunjung hanya dikenakan tarif masuk Rp 25.000. Wah, murah banget!

Di dalam wahana waterboom Dinesti Land ini terdapat berbagai wahana air berkelas dengan beragam fasilitas, mulai dari kolam olympic, kolam arus, kolam anak hingga kolam seluncur.

Bukan hanya wisata waterboom, Dinesti Land Kayuagung juga terdapat Zoo Park yang punya koleksi beragam jenis hewan peliharaan di dalamnya.

BACA JUGA:4 Rekomendasi Tempat Wisata di Kalimantan yang Menakjubkan, Surganya Bagi Pecinta Alam

BACA JUGA:5 Kota Paling Nyaman Buat Solo Traveling, Kira-Kira Ada Gak dari Sumatera?

Pengunjung yang masuk ke Dinesti Land Kayuagung juga tidak diperkenankan membawa makanan atau minuman dari luar.

Namun jangan khawatir jika kelaparan, di lokasi tersebut juga tersedia food court dengan beraneka macam makanan dan minuman yang menggugah selera.

“Wisata yang dibangun di atas lahan seluas 10 Hektare ini diharapkan dapat menjadi tempat wisata baru bagi warga Sumatera Selatan, khususnya Kayuagung," tutur owner sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Dinesti Land Kayuagung, Ir H Ishak Mekki MM.

Anggota DPR RI ini menambahkan, lokasi wisata tersebut sebetulnya sudah ada sejak tahun 1994 dan hanya dimanfaatkan dengan menanam beranekaragam buah, seperti Durian, Kelengkeng dan Buah Naga.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan