Mengapa Sulit Menjual Mobil Listrik Bekas di Indonesia? Ini Alasannya

Reporter: Citra Utama |

Editor: Citra Utama |

Rabu , 16 Jul 2025 - 09:52

Mengapa sulit menjual mobil listrik bekas di Indonesia? Ini alasannya.-YouTube/FUSE BOX -

KORANPALPRES.COM – Mobil listrik menjamur di Indonesia.

Namun kondisi tersebut tidak tercermin di pasar mobil listrik bekas.

Mengapa sulit menjual mobil listrik bekas di Indonesia?

Kenyataannya para penjual mobil listrik bekas ragu menjual produknya.

Ada beberapa alasan.

Simak ulasannya di sini.

1. Kekhawatiran Terhadap Kondisi Baterai

Alasan pertama sulit menjual mobil listrik bekas di Indonesia adalah karena kekhawatiran terhadap kondisi baterai.

Baterai merupakan ‘nyawa’ dari mobil listrik.

Usia pakai dan kondisi baterai sangat memengaruhi performa dan daya jelajah mobil listrik.

mengapa sulit menjual mobil listrik bekas di indonesia? ini alasannya                            koranpalpres.com – mobil listrik menjamur di indonesia.
namun kondisi tersebut tidak tercermin di pasar mobil listrik bekas.
mengapa sulit menjual mobil listrik bekas di indonesia?
kenyataannya para penjual mobil listrik bekas ragu menjual produknya.
baca juga:diam-diam melejit, nissan n7 jadi mobil listrik asing paling laris di china
baca juga:mobil listrik biasa? lewat! aion y plus hadir dengan magazine battery tahan banting, siap tempuh 490 km
ada beberapa alasan.
simak ulasannya di sini. 
 
1. kekhawatiran terhadap kondisi baterai
alasan pertama sulit menjual mobil listrik bekas di indonesia adalah karena kekhawatiran terhadap kondisi baterai. 
baca juga:mitsubishi outlander phev, mobil listrik plug-in hybrid yang menghadirkan kemewahan dan performa tinggi
baca juga:mengenal mitsubishi i-miev, mobil listrik yang revolusioner, mungilnya bikin tertarik
baterai merupakan ‘nyawa’ dari mobil listrik. 
usia pakai dan kondisi baterai sangat memengaruhi performa dan daya jelajah mobil listrik.
nah, kebanyakan pembeli mobil bekas masih belum memahami bagaimana menilai kesehatan baterai secara akurat. 
mereka khawatir mobil listrik bekas memiliki baterai yang sudah menurun kualitasnya dan harus diganti dalam waktu dekat.
baca juga:revolusi masa depan, mengenal tesla cybertruck, mobil listrik pickup yang mengagumkan
baca juga:harga dan spesifikasi hyundai the all-new kona electric: mobil listrik stylish buat kamu yang mau tampil beda!
hal ini berarti butuh biaya besar.
 
2. kurangnya layanan pengecekan dan sertifikasi baterai
mengapa sulit menjual mobil listrik bekas di indonesia? ini alasannya.--
mobil listrik beda dengan mobil konvensional.
kalau mobil konvensional, pembeli mobil bekas bisa mengecek kondisi mesin, suspensi, dan fitur lainnya melalui bengkel umum atau jasa inspeksi.
namun, belum banyak bengkel untuk mobil listrik sehingga tidak mengevaluasi baterai secara menyeluruh. 
akibatnya, kepercayaan pembeli terhadap kondisi kendaraan elektrik menurun, dan proses jual beli pun terhambat.
 
3. minimnya pengetahuan dan edukasi konsumen
masih banyak konsumen yang minim pengetahuan tentang teknologi mobil listrik. 
banyak dari mereka belum memahami cara pengisian daya, biaya operasional, serta perawatan mobil listrik.
mobil listrik bekas kerap dianggap berisiko tinggi karena ketidaktahuan ini. 
padahal, jika mendapatkan edukasi yang tepat, konsumen akan lebih percaya diri dalam membeli kendaraan listrik bekas.
 
4. keterbatasan infrastruktur pengisian daya
ketersediaan stasiun pengisian daya (spklu) masih belum merata di indonesia. 
hal ini membuat calon pembeli enggan beralih ke mobil listrik, apalagi unit bekas.
mereka khawatir kesulitan mengisi daya, terutama saat bepergian jauh atau berada di luar kota besar. 
keterbatasan infrastruktur ini menjadi hambatan utama adopsi mobil listrik secara umum, termasuk di pasar sekunder.
harga jual kembali mobil listrik bekas bisa turun drastis karena faktor usia baterai, merek, dan kondisi teknologi yang cepat usang. 
hal ini membuat pemilik ragu untuk menjual, dan calon pembeli juga ragu untuk membeli.
 
5. pilihan model dan merek yang terbatas
pasar mobil listrik indonesia masih didominasi oleh beberapa merek dan model tertentu. 
karena jumlah unit mobil listrik di jalan masih relatif kecil, otomatis pasar bekasnya belum berkembang signifikan.
calon pembeli yang ingin mencari mobil listrik bekas dengan fitur atau model tertentu mungkin kesulitan menemukan pilihan yang sesuai.
 
6. kurangnya dukungan dari dealer resmi
dealer resmi umumnya lebih fokus penjualan mobil baru. 
mereka belum banyak memberikan fasilitas atau program tukar tambah khusus untuk mobil listrik bekas.
tanpa dukungan dari dealer dan produsen, pasar sekunder kendaraan listrik akan berkembang lebih lambat dibanding pasar mobil konvensional.