2 Hari Berturut, Pemkab Banyuasin Gencar Kampanyekan Sekolah Siaga Kependudukan, Ternyata Ini Tujuannya!
Suasana kegiatan sosialisasi sekaligus launching Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) yang digelar Dinas P2PAP2KB Banyuasin.-Budi Alamsyah-
Dengan adanya kegiatan Sekolah Siaga Kependudukan akan semakin efektif untuk mendorong seluruh pelajar di Banyuasin menjadi generasi berencana menuju generasi emas Indonesia yang menjadi remaja yang kuat serta memiliki kecerdasan spritual, intelektual serta emosional.
"Melalui program Sekolah Siaga Kependudukan seluruh pelajar Banyuasin untuk tidak melakukan seks bebas, tidak mengkonsumsi obat-obatan terlarang atau narkoba,” beber Yosi.
BACA JUGA:Datang Ke Polres Banyuasin, Tim Roops Polda Sumsel Lakukan Pemeriksaan Hal Sangant Penting Ini
BACA JUGA:Pj Bupati Apriyadi Dorong CSR Perusahaan Bantu Bangun Fasilitas Yankes di Musi Banyuasin
Dia juga menganjurkan agar siswa-siswi untuk melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi baik negeri maupun swasta.
“Diimbau pula agar tidak menikah di usia ideal yaitu 21 tahun bagi wanita dan 25 tahun bagi laki-laki,” tegasnya.
Program Sekolah Siaga Kependudukan ini sambung Yosi, bersifat konsisten terus dilaksanakan selama mata pelajaran dan pokok bahasan yang berhubungan dengan kependudukan tetap ada dalam kurikulum.
"Dengan terselenggaranya acara ini semoga kita semakin memahami apa yang menurut tugas dan tujuan sekolah siaga kependudukan," tandasnya.
BACA JUGA:3 Program Andalan Ini Antarkan Musi Banyuasin Satu-Satunya Kabupaten Peraih KORPRI Award Nasional
Tidak sampai disitu, Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin H Hani Syopiar Rustam SH bersama Pj Ketua TP PKK Banyuasin Hj Merry Hani Rustam secara resmi dikukuhkan sebagai Ayah dan Bunda Genre Kabupaten Banyuasin.
Pengukuhan berlangsung di Auditorium Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Banyuasin, Kamis (21/12/2023).
Nopian Andusti SE.,MT Deputi bidang KSPK Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyampaikan pembekalan ini bertujuan untuk mengedukasi dan memberikan informasi kepada remaja Indonesia agar menjadi generasi yang punya perencanaan kehidupan yang matang.
Dia juga menegaskan, pentingnya peranan duta genre dalam menekan angka prevalensi angka stunting yang diakibatkan pergaulan bebas atau seks pranikah, pernikahan dini, narkoba dan napza.