Apa itu Kampus Berdampak? Ini Kata Menteri Diktisaintek kepada 9.040 Mahasiswa Baru dalam PKKMB Unsri 2025
Gubernur Sumsel Herman Deru (jas hitam) bersama Kajati Sumsel Yulianto memberi motivasi kepada 9.040 Mahasiswa Baru Unsri Tahun 2025.--Humas Pemprov Sumsel for koranpalpres.com
Untuk itu, Brian meyakini Program Kampus Berdampak yang diluncurkan Kementerian Diktisaintek sangat relevan dengan kondisi tersebut.
Program yang baru saja dikenalkan oleh Kementerian Diktisaintek melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) merupakan kelanjutan dari gerakan Kampus Merdeka yang sudah diterapkan sebelumnya.
BACA JUGA:Ada Kajati Sumsel di Unsri Indralaya, Giat Apakah itu Dilakukan
Brian berharap lewat program terbaru ini dapat menjadikan kampus lebih berdaya dan berdampak langsung kepada masyarakat, dunia industri dan usaha, serta mendukung ekosistem riset dan inovasi untuk pembangunan nasional.
Lebih lanjut Brian menekankan pentingnya peran perguruan tinggi sebagai kampus berdampak yang nyata bagi masyarakat dan pembangunan daerah.
Dia mengimbuhkan, konsep kampus berdampak harus menjadi identitas semua perguruan tinggi di Indonesia.
“Kampus harus punya kemampuan menjawab tantangan zaman yang semakin kompleks, mulai dari krisis iklim, disrupsi teknologi, hingga dominasi Artificial Intelligence (AI),” ulasnya.
Masih kata Brian, hanya dengan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi, bangsa ini bisa melesat menjadi negara maju.
“Kampus tidak boleh menutup diri, masyarakat harus bisa ikut merasakan manfaat dari kehadiran perguruan tinggi,” singgungnya.
Alih-alih Menteri Brian Yuliarto mengajak mahasiswa Unsri untuk berperan sebagai agen perubahan.
Dengan bekal integritas, inovasi, dan keterampilan sosial yang kuat, para mahasiswa baru diharapkan mampu mengangkat peran Unsri dalam membentuk generasi pemimpin masa depan.