Hidupkan Memori Kota Sungai, Forwida Susuri Jejak Sejarah Palembang dari Pulau Kemaro hingga Kampung Songket

Reporter: M Iqbal |

Editor: M Iqbal |

Senin , 25 Aug 2025 - 18:07

Di atas semangat menghidupkan kembali memori sebagai Kota Sungai, Forwida Sumsel menggelar Wisata Budaya.--forwida sumsel for koranpalpres.com

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Di atas semangat menghidupkan kembali memori sebagai Kota Sungai, Forum Pariwisata dan Budaya Sumatera Selatan atau Forwida Sumsel menggelar Wisata Budaya.

Menariknya, Wisata Budaya kali ini dengan menelusuri jejak sejarah Kota Palembang lewat jalur perairan menggunakan moda transportasi air.

Napak tilas Wisata Budaya Forwida Sumsel diselenggarakan Ahad, 24 Agustus 2025.

Sebagai titik awal, pagi-pagi para peserta berkumpul di halaman Gedung Kesenian Palembang.

Dengan antusias, puluhan orang pegiat sejarah dan budaya ini berkumpul untuk memulai ekspedisi nan seru.

Bukan jalan-jalan biasa, mereka berniat menelusuri kembali denyut sejarah yang selama berabad-abad telah membentuk jiwa kota Palembang.

Setelah semua peserta berkumpul, perjalanan menelusuri Sungai Musi dengan angkutan air berupa ketek dimulai.

Dari atas air, para peserta merasakan sensasi dan kesan berbeda dari tampilan Kota Palembang.

Mulai dari rumah-rumah panggung, jembatan menjulang, ditambah deburan arus sungai yang seakan membisikan sejarah masa lampau.

Destinasi pertama dari Wisata Budaya ini adalah Pulau Kemaro.

hidupkan memori kota sungai, forwida susuri jejak sejarah palembang dari pulau kemaro hingga kampung songket                            palembang, koranpalpres.com – di atas semangat menghidupkan kembali memori sebagai kota sungai, forum pariwisata dan budaya sumatera selatan atau forwida sumsel menggelar wisata budaya.
menariknya, wisata budaya kali ini dengan menelusuri jejak sejarah kota palembang lewat jalur perairan menggunakan moda transportasi air.
napak tilas wisata budaya forwida sumsel diselenggarakan ahad, 24 agustus 2025.
sebagai titik awal, pagi-pagi para peserta berkumpul di halaman gedung kesenian palembang.
baca juga:makam kapitan bong su di pulau kemaro, rektor uin raden fatah sebut sebagai pertemuan agama dan budaya
baca juga:pulau kemaro sarat legenda, hendra sudrajat sebut layak jadi cermin bhinneka tunggal ika dan kedaulatan bangsa
dengan antusias, puluhan orang pegiat sejarah dan budaya ini berkumpul untuk memulai ekspedisi nan seru. 
bukan jalan-jalan biasa, mereka berniat menelusuri kembali denyut sejarah yang selama berabad-abad telah membentuk jiwa kota palembang.
setelah semua peserta berkumpul, perjalanan menelusuri sungai musi dengan angkutan air berupa ketek dimulai. 
dari atas air, para peserta merasakan sensasi dan kesan berbeda dari tampilan kota palembang. 
baca juga:ga salah lagi! peneliti sejarah temukan fakta makam keramat di pulau kemaro adalah makamnya kapiten bong su
baca juga:pesona pulau kemaro : simbol cinta, religi dan budaya di tengah sungai musi 
mulai dari rumah-rumah panggung, jembatan menjulang, ditambah deburan arus sungai yang seakan membisikan sejarah masa lampau.
destinasi pertama dari wisata budaya ini adalah pulau kemaro.
pulau yang dikenal dengan legenda kontroversial tan bun an dan siti fatimah, juga populer lantaran memiliki jejak pertempuran heroik. 
di pulau kemaro, sejarah kesultanan palembang darussalam yang berhadapan dengan kolonial belanda kembali hidup dalam ingatan. 
baca juga:peneliti sejarah hg sutan adil ungkap misteri makam kapiten bong su di pulau kemaro, ternyata…
baca juga:menolak lupa! jejak kapiten bong su di pulau kemaro palembang, ini kata peneliti sejarah hg sutan adil
nama kapitan bong su disebut-sebut sebagai, sosok panglima yang berjuang mempertahankan marwah kota. 
dari pulau kemaro, perjalanan wisata budaya dilanjutkan menuju pulau seribu. 
hidupkan memori kota sungai, forwida susuri jejak sejarah palembang dari pulau kemaro hingga kampung songket--forwida sumsel for koranpalpres.com
di sini, para peserta berziarah sembari dikenalkan dengan makam ibunda raden fatah. 
di hadapan pusara sederhana itu, refleksi tentang peran perempuan dalam sejarah lokal mengemuka. 
baca juga:4 daya tarik wisata pulau kamaro palembang yang memikat hati, nikmati sunset dari keindahan sungai musi
baca juga:mengenal 5 fakta menakjubkan pulau kemaro, destinasi wisata di palembang yang populer!
“seringkali kita hanya mengenang raja dan panglima, padahal sosok perempuan pun menyimpan kisah besar,” bisik salah satu peserta dengan nada haru.
rangkaian perjalanan wisata budaya belum usai. 
dari pulau seribu, rombongan diarahkan menuju kampung songket dan jumputan tuan kentang, 15 ulu. 
rumah-rumah kembar peninggalan masa lalu berdiri anggun, seolah menjaga cerita di setiap dindingnya. 
baca juga:cerita di balik pulau kemaro, mirip kisah romeo dan juliet versi sumatera selatan
baca juga:catat jadwalnya! perayaan cap go meh 2024 panitia siapkan kapal gratis ke pulau kemaro
di dalam rumah, jemari-jemari halus pengrajin menenun benang emas menjadi songket yang berkilau. 
setiap helai kain bukan sekadar busana, melainkan narasi panjang tentang kerja keras, estetika, dan identitas palembang.
sepanjang perjalanan, sungai musi menjadi saksi. 
bagi warga palembang, sungai bukan sekadar bentang geografis, melainkan ruang kontemplasi dan sumber inspirasi. 
baca juga:rumah kembar tuan kentang: perpaduan arsitektur eropa dan palembang
baca juga:galeri kain tuan kentang di palembang mendadak viral! dijadikan dekranas sebagai pusat wastra lokal 
wisata budaya forwida hadir sebagai upaya kolektif untuk menghidupkan kembali memori kota sungai.
wisata budaya yang menghadirkan palembang sebagai ruang budaya yang terus bergerak, berlapis, dan berdaya.
ketua umum forwida sumsel dr diah k pratiwi menuturkan bahwa betapa pentingnya kegiatan ini terutama bagi generasi muda.
“kami ingin masyarakat, terutama anak-anak muda, merasakan langsung bahwa sungai bukan hanya bagian dari geografi, tapi juga dari jiwa palembang,” ucapnya. 
baca juga:mengenal pesona objek wisata sungai musi yang ikonik di palembang!
baca juga:menelusuri pesona budaya, sejarah dan modernitas di tepian sungai musi palembang
melalui wisata ini sambung diah, forwida tidak sekadar mengenang, tetapi juga menghidupkan kembali nilai-nilai budaya yang hampir terlupakan.
bagi para peserta, pengalaman ini bukan hanya perjalanan menyusuri sungai, melainkan perjalanan menyusuri ingatan kolektif sebuah kota yang dibangun di atas air. 
--forwida sumsel for koranpalpres.com
setiap perahu yang melaju, setiap kain songket yang ditenun, hingga setiap makam yang diziarahi, semuanya menjadi pengingat bahwa palembang adalah kota dengan warisan sejarah dan budaya yang sangat kaya.
“dengan demikian, wisata budaya forwida bukan hanya agenda wisata, melainkan sebuah gerakan kebudayaan yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan palembang,” pungkas diah.