Maraknya Insiden Keracunan Siswa, Dosen Unitas ini Beberkan Hikmah Menyejukkan di Seputar Program MBG
Opini berjudul “Dari Insiden ke Perbaikan: Menguatkan MBG dengan Standar Keamanan Pangan” ditulis oleh Enasty Pratiwi Wulandari ST MT, Dosen Teknik Mesin Universitas Tamansiswa (Unitas) Palembang.--internet
Opini berjudul “Dari Insiden ke Perbaikan: Menguatkan MBG dengan Standar Keamanan Pangan” ditulis oleh Enasty Pratiwi Wulandari ST MT, Dosen Teknik Mesin Universitas Tamansiswa (Unitas) Palembang, Konsultan Lepas Halal & Keamanan Pangan IHATEC.
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Awal bulan ini, berdasarkan beberapa liputan baik media lokal maupun nasional melaporkan 13 siswa di SDN 178 Palembang tiba-tiba mual dan pusing, dan di antaranya harus dirawat di rumah sakit.
Dugaan awal mengarah pada menu Makan Bergizi Gratis (MBG), meski pihak sekolah dan otoritas kesehatan masih menyelidiki penyebab pastinya.
Palembang bukan satu-satunya.
BACA JUGA:Diduga Siswa SDN 178 Keracunan Makanan Program MBG, Ini Penjelasan Kapolrestabes Palembang
BACA JUGA:Pemkab OKI Gercep! Kesehatan Pelajar Jadi Prioritas Usai Insiden MBG di Kecamatan Pedamaran
Di Bandung Barat, lebih dari seribu siswa mengalami gejala serupa pada 22–25 September lalu.
Media nasional juga mencatat kejadian di Tuban dan Bojonegoro, Jawa Timur.
Sejak program ini berjalan awal tahun hingga September 2025, ribuan anak di berbagai daerah sudah terdampak.
Ini bukan lagi insiden kecil, melainkan tanda ada masalah serius di hulu program.
BACA JUGA:Begini Langkah Kapolri Dalam Mendukung Program MBG
BACA JUGA:Dorong Pendirian SPPG MBG, Ini Langkah Kasatgas
Wakil Kepala Badan Gizi Nasional, Nanik S Deyang menyampaikan permintaan maaf atas kasus keracunan siswa dan menegaskan komitmen pemerintah agar kejadian serupa tidak terulang.
Karena itu, ia mengajak kepala daerah, aparat, dan masyarakat untuk terlibat aktif dalam pengawasan.