KORANPALPRES.COM - Sadewok, lewat single terbarunya begitu membekas di hati publik yakni lagu Sabar, dimana ego yang diturunkan dan harapan untuk tetap bertahan. 

Lagu berbahasa Jawa ini banyak digunakan di Tiktok dan sering kali nongol di FYP, karena lagu Sabar ini menjadi pengingat tentang dinamika cinta yang nyata, bukan fantasi, bukan dongeng, tapi hubungan yang dijalani oleh dua manusia yang sama-sama belajar menurunkan ego.

Menariknya, lagu Sabar bukan lagu yang berdiri sendiri. Sadewok menjelaskan bahwa karya ini merupakan bagian dari trilogi “Kabagyan”, sebuah rangkaian lagu yang menggambarkan perjalanan emosional seorang manusia ketika memasuki fase rumah tangga. 

Pada titik ini, cinta bukan lagi sekadar kata manis. Ada peran, tanggung jawab, dan rasa lelah yang kadang tak bisa dielak.

BACA JUGA:Nyoman Paul Luncurkan Lagu Luapkanlah yang Menguras Emosi, Mendalami Perasaan dan Kehilangan

BACA JUGA:Nyoman Paul Tampil Baper di MV Lagu Memori Kita, Saat Nostalgia dan Cinta Beradu Rasa, Ini Liriknya

Di lagu “Sabar”, Sadewok membawa pesan penting yang sering kali terlupakan: kunci hubungan bukan hanya cinta, tapi kesabaran.

Kesabaran untuk mengalah demi kepentingan keluarga, kesabaran untuk menurunkan ego, dan kesabaran untuk tetap memilih saling melengkapi meski keadaan tak selalu seindah cerita drama.

Salah satu alasan mengapa “Sabar” cepat viral adalah kejujuran liriknya. Sadewok menggunakan bahasa Jawa yang sangat membumi, khas keseharian orang pinggiran, tetapi sarat makna dan metafora emosional.

Di bagian awal, ia menggambarkan suasana batin yang tak karuan: “Sabendino rasane rakaruan, ngombe kopi legi neng rasane pait tenan…” (Setiap hari rasanya tidak karuan, minum kopi manis tapi yang terasa pahit).

BACA JUGA:Nyoman Paul Hadirkan Lagu Penuh Makna dalam 'Penjara' dari Album LUAP, Sebuah Cermin Kehidupan dan Perasaan

BACA JUGA:Makna Lagu Sekarang dan Selamanya Milik Nyoman Paul, Lagu Cinta yang Menyentuh Hati dan Bikin Kangen!

Perumpamaan ini menyentuh banyak orang yang merasa hidup tidak sesuai harapan meski telah berusaha memberi yang terbaik.

Lanjut pada bait berikut: “Mangan mangut lele rasane kok podo tempe…” (Makan mangut lele rasanya kok seperti tempe).