10 Fakta Menarik tentang Benteng Kuto Besak Palembang, Nomor 4 Membuatnya Mampu Bertahan Ratusan Tahun

Reporter: M Iqbal |

Editor: M Iqbal |

Selasa , 25 Nov 2025 - 14:16

10 Fakta Menarik tentang Benteng Kuto Besak Palembang, Nomor 4 Membuatnya Mampu Bertahan Ratusan Tahun--

Artikel berjudul “10 Fakta Tentang Benteng Kuto Besak” ditulis oleh M Yasin, budayawan Palembang.

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Benteng Kuto Besak (BKB) adalah salah satu situs bersejarah paling monumental di Kota Palembang.

Keberadaannya tidak dapat dipisahkan dari catatan panjang sejarah Palembang sebagai salah satu kota tertua di Indonesia.

Benteng ini bukan hanya berfungsi sebagai kediaman Sultan Palembang Darussalam pada masanya, tetapi juga menjadi pusat pemerintahan sekaligus benteng pertahanan.

Namun, pada tahun 1821, BKB jatuh ke tangan pemerintah kolonial Belanda.

Dengan tipu daya, Belanda berhasil menangkap Sultan Mahmud Badaruddin II dan mengasingkannya ke Ternate, Maluku Utara.

Sejak masa kemerdekaan hingga kini, bangunan ini dikuasai oleh militer (TNI).

Di balik kemegahan BKB, terdapat banyak fakta historis yang jarang diketahui masyarakat.

Berikut rangkuman 10 fakta menarik tentang Benteng Kuto Besak:

1. Benteng Besar Karya Pribumi

10 fakta menarik tentang benteng kuto besak palembang, nomor 4  membuatnya mampu bertahan ratusan tahun                            artikel berjudul “10 fakta tentang benteng kuto besak” ditulis oleh m yasin, budayawan palembang.  
palembang, koranpalpres.com – benteng kuto besak (bkb) adalah salah satu situs bersejarah paling monumental di kota palembang. 
keberadaannya tidak dapat dipisahkan dari catatan panjang sejarah palembang sebagai salah satu kota tertua di indonesia.  
benteng ini bukan hanya berfungsi sebagai kediaman sultan palembang darussalam pada masanya, tetapi juga menjadi pusat pemerintahan sekaligus benteng pertahanan. 
baca juga:bukan cuma revitalisasi bkb dan tugu air mancur, walikota palembang bangun miniatur rumah smb ii, wow keren!
baca juga:budayawan protes rencana pembangunan rs dr ak gani setinggi 7 lantai, respon gubernur herman deru luar biasa
namun, pada tahun 1821, bkb jatuh ke tangan pemerintah kolonial belanda. 
dengan tipu daya, belanda berhasil menangkap sultan mahmud badaruddin ii dan mengasingkannya ke ternate, maluku utara. 
sejak masa kemerdekaan hingga kini, bangunan ini dikuasai oleh militer (tni).  
di balik kemegahan bkb, terdapat banyak fakta historis yang jarang diketahui masyarakat. 
baca juga:meriahnya peringatan hut ke-80 tni di bkb palembang, ada aksi menegangkan tim paramotor lanud smh
baca juga:ribuan warga padati bkb, doakan palembang lebih berkah di tahun baru islam dan 100 hari kerja rdps
berikut rangkuman 10 fakta menarik tentang benteng kuto besak:  
1. benteng besar karya pribumi
bkb adalah salah satu benteng besar di indonesia yang dibangun oleh pribumi pada masa kolonial. 
selain bkb, terdapat benteng indra patra di aceh yang dibangun pada abad ke-17 pada masa sultan iskandar muda, serta benteng somba opu di makassar. 
baca juga:ratu dewa buka pesona umkm dan kuliner halal nusantara 2025, sajikan ragam cita rasa di bkb
baca juga:pemkot palembang bakal tata ulang pasar 16 ilir dan bkb, siapkan pos terpadu hingga polisi wisata 24 jam
namun, ukuran bkb jauh lebih besar dibanding kedua benteng tersebut, menjadikannya simbol kekuatan lokal yang monumental.  
2. benteng terbesar kedua di indonesia
dengan luas 288,75 m x 183,75 m atau sekitar 5,3 hektar, bkb tercatat sebagai benteng terbesar kedua di indonesia. 
posisi pertama ditempati oleh benteng keraton buton di sulawesi tenggara yang memiliki luas 23,38 hektar. 
baca juga:khidmatnya hdcu pimpin sholawat di benteng kuto besar, dzikir akbar bersatu bangun sumsel religius
baca juga:ratusan emak-emak pakai kebaya padati pelataran benteng kuto besak, kalau bukan kondangan, ngapain ya?
fakta ini menunjukkan betapa megahnya bkb sebagai pusat kekuasaan kesultanan palembang.  
3. durasi pembangunan yang panjang
pembangunan bkb dimulai pada masa sultan mahmud badaruddin i jayowikramo sekitar tahun 1779–1780. 
proses pembangunan berlangsung cukup lama dan baru selesai pada masa pemerintahan sultan muhammad bahaudin pada tahun 1797. 
baca juga: libatkan seniman dan sejarawan, pemkot palembang hidupkan kembali tiga wisata heritage di bkb ini
baca juga:pemkot palembang ajak kerukunan keluarga palembang dukung wisata heritage
hal ini mencerminkan betapa seriusnya usaha kesultanan palembang dalam membangun pusat pertahanan yang kokoh.  
4. struktur kokoh dengan bahan tradisional
dinding bkb dibangun dari batu bata yang direkatkan dengan kapur, sebuah teknik konstruksi tradisional yang kuat. 
tinggi dinding mencapai 9,9 meter dengan ketebalan antara 1,99–2,10 meter. 
baca juga:mendagri tito karnavian apresiasi program pj walikota, revitalisasi kambang iwak hingga destinasi heritage
baca juga:siap-siap launching 3 destinasi wisata heritage palembang, kobar 9 gelar lakukan hal istimewa
konstruksi ini membuat benteng mampu bertahan ratusan tahun meski menghadapi berbagai perubahan zaman.  
5. tiga gerbang utama
bkb memiliki tiga gerbang yang masing-masing memiliki fungsi dan arah berbeda:  
a. lawang kuto: gerbang utama menghadap tenggara, langsung ke sungai musi.  
baca juga: libatkan seniman dan sejarawan, pemkot palembang hidupkan kembali tiga wisata heritage di bkb ini
baca juga:resmi dideklarasikan, ini 5 fakta penting keberadaan komunitas muda peduli heritage di palembang
b. lawang borotan: gerbang barat laut.  
c. gerbang timur laut: menghadap ke kuto kecik atau kuto lama, yang kini berada di sekitar jembatan ampera.  
6. bastion di setiap sudut
di setiap sudut benteng terdapat bastion, yaitu menara pertahanan yang berfungsi sebagai titik pengawasan dan pertahanan. 
baca juga:operasi gabungan satpol pp–polrestabes, kawasan ampera dan bkb dibersihkan dari pengamen liar
baca juga:panggung hiburan hut ke-80 tni di bkb palembang, ini kata danrem gapo
keberadaan bastion ini menunjukkan strategi militer kesultanan palembang yang canggih pada masanya.  
7. dikelilingi empat sungai
bkb dikelilingi oleh empat sungai yang memperkuat fungsi pertahanannya sekaligus menjadi jalur transportasi penting:  
a. sungai musi  
baca juga:alasan koalisi masyarakat palembang ngebet desak polisi usut hilangnya rendang willie salim di bkb terkuak!
baca juga:ternyata ini tujuan konten kreator asal palembang masak 700 ekor ayam dan 300 kg daging di bkb
b. sungai sekanak (arah pasar sekanak)  
c. sungai kapuran (arah jalan merdeka)  
d. sungai tengkuruk (arah pasar 16 ilir)  
8. simbol kejayaan kesultanan palembang
baca juga:dukung program mbg, cpi bagikan susu gratis untuk anak-anak di lawang borotan bkb palembang
baca juga:jadi narsumber dalam talkshow di bkb, apa pembahasan pangdam ii sriwijaya?
bkb adalah peninggalan sejarah yang mengingatkan kita pada kebesaran kesultanan palembang darussalam. 
benteng ini menjadi saksi bisu kejayaan politik, ekonomi, dan budaya palembang di masa lalu.  
9. cagar budaya nasional
pada 3 maret 2004, bkb resmi ditetapkan sebagai salah satu cagar budaya oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan dengan nomor registrasi cb 678. 
baca juga:akui keamanan destinasi wisata masih jadi keluhan, pj walikota palembang evaluasi pengelolaan parkir bkb
baca juga:meledak, festival jazz internasional suara musi 2024 di bkb dibanjiri penonton
penetapan ini menegaskan pentingnya bkb sebagai warisan sejarah yang harus dilestarikan.  
10. dikuasai militer hingga kini
sejak masa kemerdekaan, bkb dikuasai oleh militer (tni). 
di dalamnya terdapat berbagai fasilitas militer sehingga akses publik sangat terbatas. 
baca juga:jelang pekan seni 2025 di lawang borotan, bukan sekadar festival, ruang besar pertemuan para seniman
baca juga:tampilkan pertunjukan seni lihat aku, para difabel palembang sukses hipnotis ratusan pengunjung lawang borotan
hal ini membuat masyarakat hanya dapat menikmati keindahan bkb dari luar, terutama dari tepian sungai musi.  
benteng kuto besak bukan sekadar bangunan tua, melainkan simbol perlawanan, kejayaan, dan identitas palembang. 
meski kini aksesnya terbatas, bkb tetap menjadi ikon sejarah yang patut dikenang dan dilestarikan. 
keberadaannya mengingatkan kita bahwa palembang pernah menjadi pusat kekuatan besar di nusantara.