https://palpres.bacakoran.co/

DVI Polda Sumbar Percepat Identifikasi Korban Banjir Bandang dan Longsor, Begini Penjelasannya

Dalam konferensi pers yang digelar di Aula RS Bhayangkara Tingkat III Padang, Polda Sumbar menyampaikan perkembangan terbaru penanganan korban bencana kepada publik.--Bidhumas Polda Sumsel

SUMBAR, KORANPALPRES.COM - Proses identifikasi korban banjir bandang dan longsor di Sumatera Barat terus dikebut oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Biddokkes Polda Sumbar.

Dalam konferensi pers yang digelar di Aula RS Bhayangkara Tingkat III Padang, Selasa 2 Desember 2025, Polda Sumbar menyampaikan perkembangan terbaru penanganan korban bencana kepada publik.

Konferensi pers tersebut turut dihadiri Kabid Humas Polda Sumbar yang diwakili Ps. Kasubbid Penmas Kompol Omri Yan Sahureka. 

Kabid Dokkes Polda Sumbar AKBP dr. Faizal, serta Karumkit Bhayangkara TK III Padang Kompol dr. Hari Andromeda, Sp.J. 

BACA JUGA:Inilah Respons Cepat Polda Sumsel Salurkan Bantuan Kemanusiaan ke Tiga Provinsi Terdampak Bencana

BACA JUGA:Staff Bidhumas Polda Sumsel Melayat di Kediaman Almarhum Tauhid Siddik, Ini Kata Kasubbid PID

Selain unsur kepolisian, kegiatan ini juga dihadiri oleh para awak media dan jurnalis dari berbagai platform sebagai bentuk keterbukaan informasi Polda Sumbar kepada masyarakat.

AKBP dr. Faizal dalam pemaparannya menyebutkan bahwa hingga saat ini tercatat 193 korban meninggal dunia akibat bencana yang melanda sejumlah kabupaten/kota di Sumatera Barat.

“Dari jumlah tersebut, 161 jenazah telah berhasil diidentifikasi, sementara 32 lainnya masih dalam proses, termasuk 25 jenazah yang saat ini berada di RS Bhayangkara Padang,” jelasnya.

Ia merinci, dari 58 kantong jenazah yang diterima RS Bhayangkara sejak 27 November 2025, 33 jenazah telah teridentifikasi melalui data primer dan sekunder serta sudah diserahkan kepada keluarga. 

BACA JUGA:Berikut Ini Cara Polairud Polda Sumsel Gelar HUT Ke-75

BACA JUGA:Ini Jumlah Personel Berprestasi Yang Mendapatkan Penghargaan Yang Diberikan Wakapolda Sumsel

Sementara 25 jenazah lainnya masih berstatus tidak dikenal karena belum ada kecocokan dengan data antemortem.

Karumkit Bhayangkara TK III Padang, Kompol dr. Hari Andromeda, Sp.J, menekankan bahwa proses identifikasi sangat bergantung pada kelengkapan data pembanding dari keluarga korban.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan