LAHAT, KORANPALPRES.COM - Bukan lewat lelang jabatan tapi mulai tahun depan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat bakal menerapkan managemen talenta, untuk proses seleksi posisi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) alias eselon II, atau lebih akrab dengan sebutan kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Demikian diutarakan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Lahat, H Marliansyah SSos Msi. Menurutnya kebijakan ini mengantikan pola seleksi terbuka yang selama ini dilakukan.

"In Syaa Allah, akan kita implementasi di 2026 sehingga kepala dinas dan badan memang orang-orang berkompeten, termasuk memiliki prestasi dibidangnya," ungkap dia, Ahad, 7 Desember 2025.

Nah, sehingga para calon Kepala OPD ini memang lahir dari apa yang mereka kerjakan, sesuai prestasi diraih untuk dapat ikut penjaringan. 

BACA JUGA:GASPOLL! Kelurahan Bandar Jaya Dukung Pemkab Lahat Berantas Narkoba

BACA JUGA:Pemkab Lahat Gelar Sosialisasi Program Pemagangan Nasional untuk Tekan Angka Pengangguran, Ini Kata Wabup

Karena sesuai arahan Bupati Lahat, H Bursah Zarnubi SE dan Wakil Bupati (Wabup), Widia Ningsih SH MH diprioritaskan sumber daya manusia (SDM) unggul.

“Penilaian hasil kerja keras selama ini, rekam jejak, kompetensi dan hasil assesmen. Nanti langsung dari kepala daerah,” sebut dirinya.

Disampaikan dia, jika kalau posisi jabatan pada instansi kosong, maka ada dua kemungkinan dipergunakan yakni penilaian terbuka atau rotasi pada eselon yang sama.

“Sistem ini untuk mengidentifikasi, mengembangkan dan mempertahankan dan SDM berpotensi tinggi,” imbaunya.

BACA JUGA:UKIR PRESTASI! Pemkab Lahat Kembali Raih Stan Terbaik di Tingkat Nasional, Ini Kategorinya

BACA JUGA:MASYA ALLAH! Pemkab Lahat Gelar Baksos Operasi Bibir dan Langit Mulut Sumbing

Dia menambahkan, proses ini tentu saja akan membuka peluang besar bagi siapa saja, yang akan menduduki kursi panas tersebut tanpa melalui titipan dan sebagainya.

"Ini murni berdasarkan skill (kemampuan) dari Kepala OPD miliki, silahkan saja berkompetisi secara sehat dan berdaya saing, yang kita inginkan output mumpuni bukan ecek-ecek," uji H Marliansyah.