Resmikan Tol Simpang Indra-Prabu, Ini Yang Disampaikan Presiden
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo meresmikan langsung Tol Simpang Indralaya-Prabumulih (Indra-Prabu)-jpn-Wijdan palpres.bacakoran.co
BACA JUGA:Dana Rp 9.5 M Dari Pusat Mulai Direalisasikan Pemkab Ogan Ilir, Untuk Apa Ya?
Triono Junoasmono menyampaikan jalan tol yang dikelola oleh Hutama Karya ini dapat memangkas waktu tempuh masyarakat.
“Selain memacu pertumbuhan ekonomi, jalan tol ini dapat memangkas waktu kurang lebih 1 jam dari Palembang menuju Prabumulih, dari semulanya apabila melalui jalan arteri bisa mencapai 2 jam lebih," terangnya.
Sementara Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Tjahjo Purnomo, mengatakan jalan tol ini telah menerima Sertifikat Laik Operasi (SLO) dari Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR pada bulan Juli lalu.
"Sudah di operasikan tanpa tarif sejak tanggal 30 Agustus 2023. Sejak itu, Volume Lalu Lintas (VLL) kendaraan yang melintas hingga Senin 23 Oktober 2023 melebihi prediksi kita, tercatat sebanyak total 309.733 kendaraan," bebernya.
BACA JUGA:4 Jalan Menuju KPT Tanjung Senai, No 3 Masih Banyak Belum Tahu
Melihat antusiasme masyarakat ini, pihaknya berharap jalan tol dapat menjadi pilihan masyarakat.
"Utamanya ketika hari besar seperti Natal, Tahun Baru 2024, dan Mudik Lebaran mendatang," katanya.
Pembangunan Jalan Tol sepanjang 64,5km ini katanya, merupakan hasil kolaborasi dari percepatan konstruksi yang dilakukan bersama dengan anak perusahaan Hutama Karya yaitu PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI), dan PT Hakaaston (HKA).
Salah satu metode yang menarik dalam pengerjaan Jalan Tol Indralaya-Prabumulih oleh HKI adalah girder erection menggunakan metode launcher.
BACA JUGA:Banyak Negara Belajar dari Program Kartu Prakerja, Berhasil Beri Manfaat 17,5 Juta Jiwa, Kok Bisa?
"Metode ini dilakukan pada area jembatan Kelekar yang lokasinya cukup sulit dijangkau crane. Metode launcher pada girder erection dipilih karena dimensi pierhead yang besar sehingga tidak memungkinkan untuk menggunakan crane," paparnya.
Dari sisi teknologi lanjut dia, HKI telah mengimplementasikan BIM (Building Information Modeling) secara komprehensif di proyek tol ini, mulai dari fase perencanaan hingga konstruksi.
"Dengan menggunakan BIM ini, proses konstruksi di lapangan menjadi lebih efektif dikarenakan perencanaan konstruksi yang matang dan detail, yang berujung mengurangi rework dan waste," jelasnya.
Sementara itu, HKA memberikan dukungan material berupa hotmix (aspal), precast, dan ready mix (Beton), dan juga Guard Rail sesuai spesifikasi teknis yang disyaratkan untuk mendapatkan hasil akhir jalan yang kokoh, awet serta aman dilalui oleh pengendara jalan tol.*