Bahan Mahal, Ekonomi Semakin Sulit Membuat Pengerajin Dandang Menjerit
Bahan baku dandang makin mahal pengerajin menjerit-zulkarnain palpres.bacakoran.co-
PALEMBANG - Seperti menolak untuk berhenti dan terus bertahan melawan modernisasi.
Pengerajin dandang terus berotasi menghidupi para penggiatnya dari hari ke hari hingga saat ini.
BACA JUGA:Inilah Beberapa Kata Bahasa Besemah yang Sering Dijumpai Sehari-hari
Kilauan keping alumunium suara mesin potong serta bisingnya suara besi dan plat yang dipukul menggunakan pukul kayu.
Membuat kampung dandang yang beralamat di kelurahan Bandung Kiri RT 01 kecamatan Lubuklinggau Barat I Kota Lubuklinggau Provinsi Sumatera Selatan ini seakan terlihat hidup.
BACA JUGA:Tutup Sementara Gegara Karhutla, Wisata Alam Bukit Besak Lahat Kembali Dibuka
Sudah beroperasi sejak tahun 1990an masyarakat di kampung ini mencari nafkah sebagai pengrajin dandang.
Sudah tidak terhitung lagi berapa jumlah dandang yang pernah di hasilkan dari pengerajin dandang di kampung ini.
BACA JUGA:Tuntut OPD Melek Teknologi, Pj Sekda Pagaralam Tegaskan Ini
Karena mayoritas hampir 70 persen masyarakatnya berprofesi sebagai pengerajin dandang.
Namun saat ini situasi sulit sedang dirasakan oleh para pengerajin dandang, bahan yang semakin mahal membuat pengerajin dandang merasakan dampaknya.
BACA JUGA:Catat Tanggal Turnamen Bola Volly Bupati Lahat Cup Tahun 2023, Yuk Meriahkan
Rosikin salah seorang pengerajin dandang mengatakan kondisi sulit ini mulai dirasakan sejak bahan bakar minyak (BBM) naik.
"Mungkin karena BBM naik membuat otomatis bahan juga ikut naik, jadi mau tidak mau kami harus beli karena itu kebutuhan,"Ucapnya.