https://palpres.bacakoran.co/

Agoda Umumkan Program Eco Deals Edisi Ketiga di ASEAN Tourism Forum

Agoda Umumkan Program Eco Deals Edisi Ketiga di ASEAN Tourism Forum-agoda-

Ketua ASEAN Tourism Forum ke-27, H.E. Menteri Suanesavanh Vignaket dari Kementerian Informasi, Kebudayaan, Pariwisata Laos mengatakan, "Kami mengundang sektor swasta dan publik untuk berpartisipasi aktif dalam memajukan dan membudayakan praktik berkelanjutan dalam sumber daya pariwisata ASEAN, sejalan dengan prinsip-prinsip yang tercantum dalam ASEAN Framework on Sustainable Tourism Development.

BACA JUGA:Program eSIM dan Edukasi Lingkungan Bebas Sampah Bawa Smartfren Raih Indonesia Green Awards 2024

BACA JUGA:7 Ide Jualan Modal Kecil yang Menguntungkan di Bulan Puasa Ramadan 2024 Nanti, Yuk Disimak!

Kolaborasi yang patut dicontoh seperti kemitraan antara Agoda dan WWF menjadi contoh yang sangat baik, memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kesadaran tentang perjalanan yang bertanggung jawab dan ASEAN sebagai destinasi wisata."

Vivek Kumar, Chief Executive Officer, WWF-Singapura mengatakan: "Living Planet Report terbaru dari WWF mengungkapkan penurunan mencengangkan sebesar 69% rata-rata untuk populasi satwa liar dalam waktu kurang dari satu generasi. 

Sebagai hub internasional, WWF-Singapura berperan penting untuk terus mendorong perubahan positif di Asia Tenggara. 

Dampak konservasi yang telah kami capai selama dua tahun terakhir menunjukkan efek nyata dari kolaborasi kami terhadap lingkungan. 

BACA JUGA:Sambut Musim Semi! UNIQLO Luncurkan Koleksi Terbaru C Spring 2024 yang Sophisticated dan Effortless.

BACA JUGA:Sheraton Surabaya Hotel dan Towers Hadirkan 2 Tipe Suite Mewah dengan Balkon Pribadi yang Menakjubkan

Memasuki tahun ketiga kemitraan dengan Agoda, kami berharap dapat memperluas proyek-proyek untuk konservasi laut, hutan, dan satwa liar."

Proyek-proyek konservasi WWF yang didukung Program Eco Deals edisi kedua telah mencapai beberapa keberhasilan yang spektakuler:

• Di Singapura, 5 sesi pelatihan sukarelawan untuk Cyber Spotters Program telah diselenggarakan guna membekali 156 peserta dengan keterampilan mengidentifikasi lebih dari 6.000 daftar perdagangan satwa liar ilegal di platform online dan sosial.

• Di Kamboja, sebanyak 41 penjaga hutan dari pemerintah dan 42 penjaga hutan dari masyarakat mendapatkan pelatihan, menyelesaikan 299 patroli yang mencakup lebih dari 17.000 km di kawasan lindung Srepok and Phnom Prich Wildlife Sanctuaries, dan berhasil mengungkap 13 lokasi pembalakan dan perburuan liar.

BACA JUGA:SAP Mengumumkan Hasil Q4 dan Tahun Penuh 2023

BACA JUGA:Gak Masuk Akal Realme Note 50 Cuma Rp 1 Jutaan, Segera Hadir Di Indonesia!

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan