SKK Migas Panen Penghargaan Tertinggi Lingkungan Hidup 11 KKKS Raih Proper Emas, Ini Capaiannya

Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo-Foto:Andre/-palpres

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) semakin menunjukkan keseriusannya dalam mencapai salah satu target dalam rencana dan strategi (Renstra) Indonesia Oil & Gas 4.0, yaitu menjaga keberlanjutan lingkungan. 

Tahun 2023 menjadi tahun terbaik bagi industri hulu migas, karena menjadi tahun dengan tingkat kepatuhan terhadap lingkungan paling tinggi dari yang pernah ada dengan 11 (sebelas) KKKS memperoleh penghargaan tertinggi di lingkungan hidup yaitu Proper Emas.

Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, maka penghargaan Proper Emas di tahun 2023 meningkat 89% dibandingkan capaian yang sama di tahun 2022.

Ketaatan industri hulu migas terkait lingkungan terus meningkat.

BACA JUGA:SKK Migas–KKKS Seleraya Merangin Dua Salurkan Bantuan Sembako untuk Korban Banjir

Hal ini terlihat dari hasil Penilaian oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bahwa dari 73 KKKS yang dilakukan Penilaian, sebanyak 68 atau 95,8% masuk kategori nilai taat dengan 11 KKKS atau 15,5% memperoleh Proper Emas, 26 KKKS atau 36,6% mendapatkan Proper Hijau dan 31 KKKS atau 43,7% mendapatkan Proper Biru.

“Isu lingkungan tidak lagi menjadi beban industri hulu migas, tetapi telah menjadi bagian dari proses bisnis di tengah transisi energi yang tengah berlangsung serta menunjukkan keberhasilan industri hulu migas beradaptasi dengan lingkungan bisnis yang baru sehingga dapat menjaga keberlanjutan industri hulu migas di masa yang akan datang," kata Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo di Jakarta 30 Januari 2024.

Terkait hasil Penilaian Proper dari Kementerian LHK, Wahju menyampaikan apresiasi kepada KKKS atas pencapaian tersebut dan mengharapkan untuk dapat mempertahankan dan meningkatkannya di tahun 2024.

“Kami akan mendorong agar 11 KKKS bisa mempertahankan Proper Emas dan kemudian mendorong 26 KKKS yang memperoleh Proper Hijau ada yang kemudian bisa naik mendapatkan Proper Emas," ujarnya. 

BACA JUGA:SKK Migas–KKKS Seleraya Merangin Dua Tambah Produksi Migas di West Belani 18, Ini Jumlahnya

Menurutnya, industri hulu migas telah berkembang tidak lagi hanya berbisnis di minyak dan gas.

Berkembangnya bisnis di penyimpanan karbon telah menjadi bisnis baru di industri hulu migas di Indonesia.

Komitmen Pemerintah untuk dapat mencapai nett zero emission di tahun 2060 mendorong kebijakan di bisnis carbon capture storage (CCS)/carbon capture utilization storage (CCUS). 

Hal ini tentu menjadi angin segar bagi industri hulu migas yang memiliki potensi yang besar terkait penyimpanan karbon.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan