Kisah Seputar Isra Mi'raj, Ini Beberapa Hikmah yang Bisa Kita Petik

Peringatan Isra Mi'raj mempunyai banyak hikmah yang bisa kita pelajari.-MA Matholiul Ulum-

BACA JUGA:Haruskah Ari-ari Bayi Diberi Lampu Sebagai Penerangan? Begini Tata Caranya Menurut Islam

Kita mengetahui bahwa peristiwa ini melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa padahal kita meyakini bahwa Allah bisa berkendak untuk langsung mengantar Nabi Muhammad ke Sidratul Muntaha. 

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya masjid yang secara maknawi bukan hanya sekedar tempat melainkan ruh dan aktivitas. “saya di kantor inilah masjid tempat saya sujud maka sudah seharusnya aktivitas saya di kantor adalah untuk menopang sujudnya dan merefleksikan sujud,” tutur Saiful. 

Dalam redaksi kisah isra miraj dituliskan juilal ardhu masjidaa (dijadikan bumi sebagai masjid), oleh karenanya umat islam bisa melaksanakan salat di mana saja. Masjid juga harus menjadi sentral utama umat islam.

Ketiga, 

BACA JUGA:Jangan Lakukan! Ternyata Berdoa Selain kepada Allah Itu Syirik Besar, Ini Penjelasan Ustaz Abdullah Roy

Peristiwa Isra’ Mi’raj memberi pengertian tentang persitiwa kehidupan umat Islam yang beriman. 

Atas peristiwa ini Nabi Muhammad dihina oleh kaumnya, beliau dianggap berhalusinasi karena menunjukkan perjalanan yang tidak masuk akal. Hanya orang-orang beriman yang mempercayai kisah Isra’ Mi’raj ini.

Hikmah Isra Mi’raj

Dari kisah inspiratif Isra Mi’raj dapat disimpulkan bahwa hikmah yang bisa diambil salah satunya dalam kisah Nabi Muhammad SAW yang kehilangan dua orang penting yakni Khadijah, istrinya dan Abu Thalib, pamannya. 

Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga mendapati teror secara fisik dari orang-orang Quraisy dan tidak mendapat perlindungan dari orang Madinah.

BACA JUGA:Wah! Ada Doa Bersama di Polres Jajaran Polda Sumsel di Empat Lawang, Begini Tujuannya

Atas kejadian demi kejadian yang dialami Nabi Muhammad SAW selayaknya dengan manusia biasa tentu mengalami kebuntuan, maka Allah menghibur Nabi Muhammad dengan memperjalankannya ke langit. 

Saiful menerangkan, sebagai manusia yang bisa mengalami kebuntuan hidup dapat dihadapi dengan melakukan safar alias jalan-jalan. 

Oleh karenanya dengan bersafar lazimnya seseorang akan banyak menemukan ide-ide luar biasa, tetapi safar yang dilakukan adalah safar kepada hal-hal yang baik.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan